Selasa 07 Jul 2020 01:21 WIB

Pemberian Stimulus KUR Bisa Selamatkan Ekonomi Rakyat

Bantuan harus mengedukasi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan kehidupan new normal.

Pekerja mengecek produk perikanan hasil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) nelayan yang akan diekspor.
Foto: ANTARA /M Risyal Hidayat
Pekerja mengecek produk perikanan hasil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) nelayan yang akan diekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pakar ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Syafrizal Hemly menilai, penyaluran stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) saat ini sangat dibutuhkan untuk menghidupkan perekonomian rakyat.

"Saya kira sudah tepat pemerintah memberikan bantuan stimulus KUR kepada UMKM untuk menghidupkan sektor riil," kata Syafrizal dalam rilisnya, Senin (6/7).

Dia menjelaskan, UMKM yang terkena imbas pandemi saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dimana sektor riil masih bisa bertahan dan menjadi penyelamat perekonomian saat itu. Menurutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat UMKM hampir mati.

"PSBB membuat supply and demand menurun. Ditambah lagi daya beli masyarakat juga menurun. Makanya sektor riil inilah yang harus diperhatikan paling pertama untuk menghidupkan kembali ekonomi," ujarnya.

Meskipun demikian, Syafrizal juga meminta pemerintah tidak sembarangan memberikan bantuan. Tapi harus mengedukasi pelaku usaha untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan new normal.

"New normal mengharuskan kita, baik pengusaha maupun konsumen untuk 'go digital'. Oleh karena itu, pemerintah juga harus memastikan para pelaku usaha yang dibantu melek teknologi dan digital. Bisa dengan cara memberikan pelatihan digital, pemasaran digital, dan yang paling penting menyediakan platfoam digital itu sendiri agar bantuan yang diberikan bisa berkelanjutan. Jangan sampai dana yang sudah diberikan triliunan rupiah menjadi sia-sia karena pelaku usaha tidak bisa beradaptasi dengan digitalisasi di era new normal," kata dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan pemberian stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu mendukung kinerja pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19. Program KUR ini juga bersinergi dengan biaya untuk mengatasi dampak Covid-19 kepada UMKM yang masuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 123,46 triliun.

Rincian stimulus tersebut berupa tambahan subsidi bunga KUR telah diberikan kepada 1.449.570 debitur dengan baki debet Rp 46,1 triliun. Kemudian penundaan angsuran pokok paling lama enam bulan diberikan kepada 1.395.009 debitur dengan baki debet Rp 40,7 triliun. Selanjutnya relaksasi KUR berupa perpanjangan jangka waktu ikut diberikan kepada 1.393.024 debitur dengan baki debet Rp 39,9 triliun.

Khusus bagi UMKM, dukungan tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak, dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM. Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp 35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement