REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat mewaspadai gempa susulan. Pihaknya juga menyiagakan peralatan evakuasi untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kita siagakan semua peralatan evakuasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Selasa (7/7).
Gempa magnitudo 5,4 mengguncang Kabupaten Lebak pada Selasa, (7/7) pukul 11.44 WIB hingga kini tidak menimbulkan kerusakan infrastuktur dan korban jiwa. Titik koordinat gempa berada di 6,69 Lintang Selatan (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT) dan gempa terjadi di 18 km barat daya Rangkasbitung. Gempa berpusat pada kedalaman 82 km dan tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Namun, pihaknya tetap mewaspadai gempa susulan dan meningkatkan kewaspadaan dengan mengoptimalkan pelayanan selama 24 jam. BPBD Lebak melibatkan 16 personel yang berada di Posko Utama.
Selain itu, menyiagakan peralatan evakuasi, seperti senso, genzet, tambang, tenda, kendaraan operasional, perahu karet, mobil dapur, tandu dan lainnya. BPBD Lebak juga menyiagakan logistik untuk memenuhi kebutuhan pangan dan obat-obatan.
"Kami siaga penuh selama 24 jam untuk melindungi masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gempa yang terjadi di Rangkasbitung juga terasa hingga Sukabumi, Bandung, dan Jakarta. Namun, pihaknya hingga kini gempa berkekuatan 5,4 tersebut relatif aman dan tidak menimbulkan kerusakan infrastuktur maupun korban jiwa.
"Kami sudah melakukan pengecekan dan pengawasan di 28 kecamatan, namun dampak gempa tidak mengakibatkan kerugian material," katanya.