REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sang Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali memberikan nasihat kepada orang Islam agar tidak mudah meminta-minta. Menurut al-Ghazali, orang yang meminta-meminta di saat tercukupi sama halnya dengan merampok orang-orang lemah dan miskin.
“Barang siapa yang meminta-minta, padahal ia memiliki makanan pokok untuk satu hari, itu sama halnya telah merampok orang-orang lemah dan miskin,” kata al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Raudhatu ath-Thalibin wa ‘Umdatu as-Salikin.
Al-Ghazali menjelaskan, siapa pun yang berniat mencari akhirat, Allah akan menempatkan kekayaannya di dalam hati dan menjadikannya sebagai orang kuat, sementara dunia akan mendatanginya dengan sukarela. “Dan, siapa yang bertujuan mencari dunia maka Allah akan meletakkan kefakiran di depan matanya, kekuatan dan urusannya pun tercerai berai,” jelas Al-Ghazali.
Al-Ghazali mengatakan, sekiranya seseorang mengetahui apa yang ada dalam tindakan meminta-minta, tak seorang pun yang akan melakukan tindakan tersebut. Sebaliknya, andaikan orang-orang mengetahui apa yang terdapat dalam hak orang yang meminta-minta tentulah mereka tak akan pernah menolak orang yang meminta kepadanya.
“Tak seorang pun meminta hajat kepada seseorang, dikabulkan atau tidak, melainkan harga dirinya telah jatuh selama empat puluh hari,” ucap al-Ghazali.
Nasihat al-Ghazali ini dikutip dari buku terjemahan Raudhatu ath-Thalibin wa ‘Umdatu as-Salikin yang berjudul Taman Kebenaran. Kitab al-Ghazali ini merupakan masterpiece yang mempengaruhi banyak tokoh sufi yang datang setelahnya, seperti Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Ibnu Arabai, Ibnu Atha’illah as-Sakandari dan lain-lain.