REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan siap mengekspor produk jamu herbal ke sejumlah pasar mancanegara.
"Kami diundang untuk memasarkan produk jamu herbal melalui pasar maya (virtual market) oleh Pemkot Pekalongan ke pasar mancanegara. Oleh karena, kami menargetkan mengekspor 30 persen hingga 40 persen produk jamu ke pasar mancanegara," kata Kepala PSPJ Dinkes Kota Pekalongan Uswatun Khasanah, Rabu (8/7).
Menurut dia, saat ini,Pekalongan memiliki beberapa produk unggulan selain batik, yaitu jamu bubuk instan seperti temulawak dan jahe instan yang siap diekspor ke sejumlah pasar mancanegara. Khasiat jamu temulawak dan jahe instan ini, kata dia, dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh manusia, apalagi saat sedang dalam kondisi pendemi Covid-19 sekarang ini.
Uswatun mengatakan Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu Kota Pekalongan merupakan bagian usaha binaan pemkot yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran secara maya ke luar negeri. Produk-produk jamu yang dihasilkan melalui budi daya tanaman jamu ini, kata dia, siap diekspor ke China dan sejumlah negara di Asia Tenggara.
"Produk unggulan yang akan dipasarkan ke Shanghai, China, melalui Kementerian Luar Negeri, yaitu temulawak dan jahe instan," katanya.
Ia berharap produk jamu herbal asal Kota Pekalongan yang kapasitasnya masih terbatas ini dapat menguasai pasar dunia yang selama ini masyarakat hanya mengenal dari negeri Korea. "Tidak hanya Negeri Gingseng saja yang menguasai produk jamu di pasar dunia, namun Indonesia pun bisa mendunia melalui produk jamu jahe dan temulawaknya yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan," katanya.