Senin 06 Jul 2020 07:52 WIB
Masjid

Napak Tilas Masjid Al Jami' Pekalongan dari Dosen UGM

Kenangan Masjid Agung Al Jami' Pekalongan

Ruangan dalam  Masjid Agung Al Jami' Pekalongan
Foto: Nazib Azqa
Ruangan dalam Masjid Agung Al Jami' Pekalongan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: DR Najib Azka, Dosen Sosiologi UGM

Tempatku menghabiskan masa kecil dan sebagian usia remajaku. SD Islam Kauman, tempat aku menempuh pendidikan dasar, terletak persis menempel di belakang masjid itu.

Rumahku berjarak hanya sekitar 400 meter dari masjid itu, juga di kampung Kauman. Meski menjalani SMP Ma'had Islam dan kemudian SMAN 1 Pekalongan yang berjarak 1-2 km dari masjid itu, namun aku menghabiskan sebagian waktu di luar sekolah di sekitar masjid itu.

Kebetulan satu-satunya di rumah di dalam panggar masjid itu dimiliki Mbah Ko alias Mbah Zarcasy, bapak dari ibu kandungku, yang hingga kini masih ditempati paman dan tanteku.

Merupakan salah masjid tertua di Pekalongan, masjid dengan bangunan dan menara berukuran jumbo itu mulai dibangun pada 26 Desember 1862 M. Ini bertepatan dengan tahun 1270 dalam kalender Hijriyah dan 1782 dalam almanak Jawa. Berarti umurnya telah lebih dari 150 tahun.

Meski telah direnovasi beberapa kali namun masih dilestarikan keaslian desain dan corak arsitekturnya. Jejak sosiologi politik dan sosiologi ekonomi umat Islam juga tergurat kuat di sana. Salah satunya pada jam antik hadiah dari juragan keretek M. Nitisemito dari Kudus yang hingga kini masih berdetak sebagai penunjuk waktu.

Selalu ada kerinduan untuk kembali ke sana, menemukan keheningan dan kebeningan saat bersujud di lantai pualamnya. Seperti siang tadi, saat bertandang sejenak ketika berkumandang panggilan azan pada tengah hari.

Alhamdulillah, semoga barokah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement