REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Lembaga Kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap menargetkan 200 ekor hewan qurban setara sapi untuk diimplementasikan ke warga prasejahtera dan yang terdampak Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan.
“Ibadah Qurban menjadi salah satu bukti ketakwaan seorang Muslim terhadap Tuhannya, Global Qurban ACT dalam hal ini ingin memfasilitasi umat Muslim agar lebih mudah dalam menunaikan qurban,” kata Kepala Cabang ACT Sumsel, Deni Marlesi, Kamis (9/7).
Menurut dia kondisi Covid-19 saat ini menjadi momentum tepat bagi masyarakat berkecukupan untuk membantu masyarakat lain yang terdampak pandemi. Selain membantu langsung penerima qurban, Global Qurban ACT juga menginisiasi agen-agen qurban yang dijalankan oleh masyarakat umum agar dapat mendapatkan keuntungan dari penjualan qurban, tujuannya membantu memulihkan kembali ekonomi kemasyarakatan.
Adanya agen qurban juga mendukung upaya pemerintah dalam mencegah Covid-19, kata dia, seperti tertuang dalam surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Nomor 0008/SE.PK.320/F/06/2020 tentang pelaksanaan qurban dalam situasi Covid-19.
Pada surat edaran tersebut pemerintah mengimbau agar transaksi jual beli hewan qurban dilakukan secara daring (online) supaya tidak ada kerumunan, maka hadirnya agen qurban dirasa sangat tepat membantu masyarakat memperoleh qurbannya tanpa harus takut terkena Covid-19.
“Mengusung tema Labbaik Berqurban Terbaik, ACT memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan masyarakat dalam menunaikan ibadah qurban secara daring di laman resmi GlobalQurban.com,” tambahnya.
Selain itu, Global Qurban juga bekerja sama dengan penyedia toko daring, aplikasi pembayaran nontunai, serta gerai retail seperti Giant, Hero, Transmart dan 212 Mart untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan ibadah qurban secara online dan offline.
Bagi masyarakat yang ingin menunaikan qurban dengan mudah melalui Global Qurban dapat ditunaikan melalui website www.globalqurban.com/cabang/palembang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika