REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal nelayan Esa Windu yang dilaporkan hilang di perairan Pangandaran, Jumat (10/7) pagi. Tiga nelayan yang ada di kapal itu seluruhnya ditemukan dalam kondisi selamat.
Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, tim SAR menerima informasi lokasi kapal itu dari nelayan pada Jumat sekira pukul 07.30 WIB. Kapal nelayan Esa Windu ditemukan dalam kondisi mati mesin dengan tiga orang awaknya.
"Kapal Nelayan Esa Windu ditemukan pada posisi sekitar 9,6 kilometer ke arah tengah atau selatan dari lokasi kejadian," kata dia, melalui keterangan tertulis, Jumat.
Setelah menemukan posisi kapal, pada sekira pukul 08.00 Wib Kapal Esa Windu tersebut berhasil ditarik oleh kapal nelayan lainnya ke Pelabuhan Cikidang. Selanjutnya, tiga awaknya yang selamat dibawa ke RSUD Pandega untuk dilakukan pengecekan kesehatan.
Deden mengatakan, dengan ditemukannya tiga nelayan itu dalam kondisi selamat, maka diusulkan penutupan operasi SAR. Seluruh unsur kembali ke satuannya masing-masing. Adapun unsur SAR yang terlibat yaitu Pos SAR Tasikmalaya, TNI AL Pangandaran, Satpolair Pangandaran, BPBD Pangandaran, Tagana Pangandaran, SAR Baracuda Cikidang, Balawista Pangandaran, SAR MTA, dan Nelayan Cikidang.
Sebelumnya, Basarnas Bandung menerima laporan hilangnya kapal nelayan Esa Windu saat sedang melaut di perairan Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran. Kapal itu dikemudikan oleh tiga orang nelayan yang sedang mencari ikan.
Deden mengatakan, pihaknya menerima informasi hilangnya kapal nelayan itu pada Kamis (9/7) sekira pukul 16.10 WIB. Berdasarkan laporan yang diterima, kapal nelayan bernama Esa Windu yang memiliki tiga person on board (POB) itu berangkat melaut menuju perairan Madasari sejak Rabu (8/7) pukul 14.00 WIB.
"Atas keterangan keluarga korban, biasanya ketiga korban akan kembali ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB. Namun hingga Kamis pukul 01.00 WIB ketiga korban tak kunjung pulang. Keluarga korban kemudian melaporkan ke aparat setempat," kata dia.
Berdasarkan data yang diterima, tiga nelayan itu bernama Aef (40 tahun) dan Iang (17) asal Pangandaran, serta Ade (40) asal Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Tiga nelayan itu mengemudikan kapal Esa Windu, yang merupakan kapal pencari ikan.