REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Abdul Somad (UAS) menyampaikan jika orang sibuk bekerja sampai melupakan sholat lima waktu, maka perlu diingatkan. Sebab, jika seseorang meninggal dunia yang dibawa adalah amalan sholat. Sementara bekerja itu supaya bisa makan dan tidak meminta-minta.
Menurut UAS, tujuan orang bekerja adalah supaya bisa makan. Dan dengan makan, seseorang bisa menegakkan tulang belakang.
Kemudian dengan tegaknya tulang belakang, maka seseorang bisa menunaikan sholat. Sebab, syarat sahnya sholat adalah dengan tegaknya tulang belakang.
"Jadi kalau ada orang sibuk bekerja sampai lupa sholat, maka sesungguhnya substansi hidup dia lupa," ujar UAS dalam tausiyah online dengan tema "Keseimbangan Dalam Bekerja, Beribadah dan Berkeluarga", Jumat (10/7).
Dalam kesempatan itu, UAS menyindir seseorang yang tepat waktu saat menghadiri rapat dari atasannya, tapi tak menyegerakan sholat ketika adzan berkumandang. Bahkan, banyak umat Islam yang sengaja mengakhirkan waktu sholat hingga wudlu menyambung waktu sholat berikutnya.
"Bukan karena dia menjaga wudlu, tapi dia baru sholat Dzuhur pukul 03:15 WIB sedangkan Ashar pukul 15:30," kata UAS.
UAS mengatakan, pola hidup seperti itu, bahkan sampai meninggalkan sholat karena sibuk bekerja adalah cara yang salah. Sebab, bekal manusia menghadap Allah SWT adalah sholat.
Sementara amalan lain, seperti zakat, dzikir, dan lainnya adalah "embel-embel". Sedangkan sholat adalah tiangnya, ibarat tiang layar sudah tidak bisa tegak, maka kapal tidak akan bisa berlayar lagi.
"Mungkin yang dimaksud di sini adalah ibadah mahdhah. Jangan sampai gara-gara sibuk bekerja sampai lupa membaca Quran, menunda sholat bahkan lebih fatal meninggalkan sholat," tutur dai yang baru saja meraih gelar PhD-nya di Sudan tersebut.