Sabtu 11 Jul 2020 02:05 WIB

Mariah Carey Persiapkan Memoar Perjalanan Hidupnya

Memoar terbaru Mariah Carey akan berbeda dengan bukunya terdahulu.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Mariah Carey tengah menyiapkan memoar yang berbeda dengan bukunya terdahulu.
Foto: EPA
Mariah Carey tengah menyiapkan memoar yang berbeda dengan bukunya terdahulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Mariah Carey tengah menyiapkan sebuah memoar baru untuk penggemarnya. Memoar kali ini disebut tak sama dengan rilis buku bergambarnya yang dirilis pada 2015 lalu, All I Want For Christmas Is You.

"Butuh seumur hidup bagi saya untuk memiliki keberanian dan kejelasan untuk menulis memoar," tulis penyanyi berusia 50 tahun itu dalam catatan panjang yang diunggah di Instagram-nya, pada Rabu (10/7).

Baca Juga

Carey mengatakan, dia ingin menceritakan kisah hidupnya secara personal. Pasang surut dalam kehidupannya, berbagai kemenangan dan trauma yang terjadi kepadanya, dan bencana serta mimpi yang membuatnya menjadi pribadi seperti sekarang ini akan diungkap dalam memoar.

Buku memoarnya itu bertajuk Emancipation of Mimi Songstress. Buku itu pertama kali diumumkan oleh Henry Holt and Company pada November 2019 sebagai judul terbaru dari Andy Cohen Books.

Carey mengatakan, memoar ini akan menggali banyak cerita tentang hidupnya selama beberapa dekade. Dia menyebut, meskipun ada banyak kisah tentang dia di sepanjang kariernya dan kehidupan pribadinya yang sangat terekspos, pada buku itu dia akan membicarakan mengenai kompleksitas dan kedalaman pengalamannya yang tidak bisa dijelaskan dalam sebuah artikel majalah atau wawancara televisi berdurasi 10 menit.

"Dan bahkan kemudian, kata-kata saya disaring melalui lensa orang lain, sebagian besar memuaskan tugas orang lain untuk mendefinisikan saya,” jelas pelantun Hero itu.

Carey mengatakan bahwa buku ini terdiri atas ingatannya, perjuangannya, dan kelangsungan hidup, serta lagu-lagunya tanpa dilalui filter. Dengan menulis memoar, dia sejenak merasakan pergi jauh ke masa kecilnya dan memberikan semangat kepada dirinya semasa kecil yang penuh dengan ketakutan.

Pemenang lima kali Grammy dengan 34 nominasi itu menyimpulkan bahwa menulis memoar sangat sulit. Bahkan, memoarnya itu merendahkan dirinya, namun juga menyembuhkan lukanya.

“Harapan tulus saya adalah bahwa Anda tergerak ke pemahaman baru, tidak hanya tentang saya, tetapi juga tentang ketahanan jiwa manusia,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement