Sabtu 11 Jul 2020 06:23 WIB

Surabaya Klaim Masifkan Tracing Warga Positif Covid-19

Saat ini, satu pasien terkonfirmasi Covid-19, dilakukan pelacakan 50 orang .

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Satpol PP Kota Surabaya menghukum warga yang tidak mengunakan masker saat beraktivitas di luar rumah (ilustrasi).
Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
Satpol PP Kota Surabaya menghukum warga yang tidak mengunakan masker saat beraktivitas di luar rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas gabungan terdiri personel Satpol PP, linmas, kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas membantu melakukan pelacakan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, tracing warga terkonfirmasi Covid-19 di Surabaya semakin masif dan efektif setelah dibantu satgas gabungan. "Jadi, puskesmas bisa melakukan analisis dari tracing yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal men-treatment," katanya di Surabaya, Jumat, (10/7).

Febria menjelaskan, jika selama ini satu pasien terkonfirmasi dilakukan tracing sebanyak 25 orang, kini sudah bisa lebih banyak dari itu. Bahkan, kata dia, saat ini, satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu.

"Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.

Febria juga menjelaskan, proses tracing yang dilakukan saat ini, yakni jika ada satu pasien terkonfirmasi Covid-19, para petugas ini akan memetakan orang-orang yang kontak tersebut, seperti halnya untuk ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien langsung dilakukan tes swab, bukan rapid test lagi.

Kemudian untuk ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat, mereka dilakukan rapid test terlebih dahulu. Jika reaktif maka langsung di swab. "Kenapa kami langsung swab orang yang kontak erat? Karena yang di ring satu ini risikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di swab," ujar Febria.

Dia juga memastikan, masifnya pelacakanini bukan hanya karena penambahan tim tracing dengan bantuan satgas itu, namun juga karena kekompakan dan solidnya para petugas dalam berkoordinasi dengan petugas tracing lainnya di masing-masing wilayah.

Febria mengambil, contoh misalnya di Surabaya utara ada warga terkonfirmasi yang kemudian bekerja di Surabaya pusat. Maka tim tracing yang ada di Surabaya utara langsung koordinasi dengan tim di Surabaya pusat untuk melacak. "Begitu seterusnya. Untuk saat ini yang paling banyak tracing memang Surabaya pusat karena banyak perkantorannya," katanya.

Berdasarkan data terbaru hingga Rabu (8/7), total kumulatif rapid test mencapai 101.532 orang. Tes cepat itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui puskesmas, bantuan dari BIN, dan beberapa rumah sakit dan laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19. "Makanya jumlahnya sangat banyak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement