Selasa 14 Jul 2020 14:31 WIB

Turki: Hagia Sophia Terbuka untuk Pengunjung Semua Agama

Kemenlu menegaskan urusan Hagia Sophia adalah bagian dari kedaulatan Turki.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Hagia Sophia di Istanbul, Turki.
Foto: EPA-EFE / TOLGA BOZOGLU
Hagia Sophia di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Masjid Hagia Sophia terbuka bagi pengunjung dari semua agama, dan semua kalangan yang ingin mengunjungi bangunan bersejarah itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy mengatakan, tidak ada yang dapat menganggu hak kedaulatan Turki dalam perubahan status Hagia Sophia.

"Hagia Sophia akan terus merangkul semua orang dengan status barunya, melestarikan warisan budaya bersama umat manusia," ujar Aksoy.

Baca Juga

Aksoy menekankan bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal dan merupakan properti milik Turki. Dia meminta semua pihak untuk menghormati perubahan status Hagia Sophia.

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, meski telah berubah menjadi masjid, pintu Hagia Sophia akan tetap terbuka bagi semua kalangan termasuk orang asing dan non-Muslim. Erdogan menambahkan, umat Islam, Kristen, dan Yahudi hidup dalam damai di Istanbul sejak penaklukannya.

Selain itu, seluruh warga Turki juga menghormati tempat-tempat ibadah non-Muslim. Sementara, banyak artefak Utsmani di Eropa Timur dan Balkan telah menghilang secara bertahap. "Saya menggarisbawahi bahwa kita akan membuka Hagia Sophia sebagai masjid dengan melestarikan warisan budaya bersama umat manusia," kata Erdogan.

Pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934, yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum. Langkah ini membuka jalan bagi Hagia Sophia agar digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun.

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium. Kemudian bangunan itu berubah menjadi masjid setelah penaklukannya atas Istanbul pada tahun 1453. Pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum.

sumber : Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement