REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memaksimalkan sumber pendanaan dari berbagai pihak untuk mendukung pembiayaan sektor properti. Salah satunya kerja sama pembiayaan dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk.
Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan kerja sama tersebut untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. "BTN menandatangani perjanjian kerja sama pinjaman untuk penyaluran KPR Subsidi dengan SMF dengan nilai pinjaman dana sebesar Rp 850 miliar," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (15/7).
Menurutnya dana tersebut akan disalurkan Bank spesialis perumahan ini ke dalam bentuk KPR Subsidi baik dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP maupun Subsidi Selisih Bunga (SSB).
“Kerja sama dengan SMF kami harapkan dapat menjadi stimulus tambahan dari yang sudah kita lakukan untuk mendukung PEN (pemulihan ekonomi nasional) melalui sector property agar 170 lebih industri turutannya ikut bergerak dalam masa pandemic covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut Pahala mengatakan BTN bersama SMF dapat melakukan kerja sama untuk mendukung pemerintah terutama dalam membantu masyarakat memiliki rumah. Adapun kolaborasi ini terkait pinjaman sudah berjalan sejak 2011.
Nilai outstanding pinjaman hingga Juni 2020 sudah tercatat Rp 17,8 triliun. Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman Subordinasi sebesar Rp 6 triliun, pinjaman refinancing sebesar Rp 9,01triliun dan pinjaman KPR FLPP sebesar Rp 2,87triliun.
Selain kerja sama pinjaman atau refinancing, BTN juga bermitra dengan SMF untuk transaksi sekuritisasi. Tercatat nilai sekuritasi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) sebanyak 12 kali dengan nominal total sebesar Rp 11,65 triliun.
Sementara Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menambahkan refinancing tersebut merupakan bentuk dukungan SMF kepada pemerintah melalui BTN agar dapat lebih memaksimalkan dalam pembiayaan rumah untuk rakyat.
“Kami berharap refinancing ini dapat memicu para penyalur KPR untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan kredit yang tengah pandemi Covid-19," ucapnya.
Lebih lanjut Ananta mengatakan refinancing KPR diharapakan dapat menjadi salah satu katalis yang dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan. Hal ini sejalan dengan Program Pemerintah dalam memulihkan kondisi ekonomi nasional.