Kamis 16 Jul 2020 13:06 WIB

Psikolog Ungkap Dampak Buruk Toxic Friendship

Ada delapan dampak negatif yang diakibatkan oleh toxic friendship

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pertemanan pria (ilustrasi)
Foto: News
Pertemanan pria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Primatia Yogi Wulandari mengatakan, salah satu lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh terhadap karakter dan kehidupan psikologis manusia adalah pertemanan. Menurutnya, pertemanan sejatinya memberikan pengaruh positif. Seperti membuat hidup lebih bahagia, memperoleh dukungan yang baik, hingga mengurangi kesepian.

Sayangnya, kata dia, pertemanan tidak selalu menghasilkan pengaruh positif. Pada beberapa situasi, terdapat pertemanan yang malah menghasilkan pengaruh negatif pada psikologis seseorang. Istilah populer dari situasi tersebut adalah toxic friendship.

“Pertemanan itu harusnya bersifat mutualisme. Jika hanya menguntungkan satu pihak saja, bisa jadi itu mengarah pada hubungan yang negatif dan merugikan,” kata Primatia di Surabaya, Kamis (16/7).

Dosen psikologi pendidikan dan perkembangan Unair tersebut menjabarkan, setidaknya terdapat delapan dampak negatif yang diakibatkan oleh pertemanan yang tidak sehat. Yaitu, rasa stres, sedih, cemas, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak menjadi diri sendiri, hilangnya kepercayaan, serta membuat individu selalu merasa melakukan giving.

Primatia melanjutkan, dalam kacamata psikologi, terdapat tujuh tipe toxic people yang sering ditemui dalam hubungan toxic friendship. Tipe pertama adalah the user, yakni mereka yang hanya akan ada apabila membutuhkan sesuatu. Mereka cenderung manipulatif dan apabila keperluannya telah terpenuhi maka akan pergi begitu saja.

Tipe kedua adalah the leech, yang cenderung menggantungkan diri pada kita. Ketiga adalah the drama queen. Tipe ini banyak ditemui dalam lingkungan pertemanan perempuan. Tapi tidak jarang juga ditemukan pada lelaki.

"Bagi mereka hidupnya penuh kekecewaan dan kesedihan sehingga selalu merasa membutuhkan perhatian,” ujarnya.

Tipe selanjutnya adalah negative nellie, di mana individu selalu mengeluh dan berpikiran negatif, bahkan pada hal-hal positif sekalipun. Tipe kelima adalah critical cathy yang senang mengkritik. Sayang, kritik yang disampaikan bukanlah kritik yang membangun dan malah cenderung menjatuhkan.

Tipe keenam adalah the gossip hound yang gemar menyebarkan gosip. Menurutnya, tipe ini yang paling layak diwaspadai. Karena mereka berpotensi membocorkan rahasia. Tipe terakhir adalah the rebel yang mengajak pada hal-hal yang buruk.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement