REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Gugus Tugas Muslim Nasional Covid-19 Liberia mengalami kendala dalam usaha melawan virus tersebut. Tim tersebut menyebut kurangnya bahan penting di berbagai masjid menjadi tantangan serius bagi organisasi.
Pemimpin gugus tugas, Mohamed Alied Bah, menjelaskan kelompok tersebut mengalami kekurangan kaleng penyemprotan, termometer, serta bahan penting lainnya untuk memerangi pandemi di kalangan umat Islam di negara tersebut.
Dilansir di The New Dawn Liberia, satuan tugas telah berusaha melakukan segala hal semanusiawi mungkin untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Perjuangan itu dirasa menantang karena tidak adanya bahan penting.
Gugus Tugas Muslim Nasional diminta oleh Lembaga Kesehatan Masyarakat Nasional Liberia untuk melakukan pelatihan bagi sukarelawan yang hendak ditugaskan di berbagai masjid. Namun, mereka belum menerima sepeser pun dari siapa pun.
Dia menyesalkan beberapa tempat yang diciptakan untuk beribadah oleh umat Islam dalam kondisi tidak layak. Ia juga mencatat jamaah di sana tidak mematuhi langkah-langkah pencegahan yang diinformasikan oleh pemerintah.
Penutupan masjid baru-baru ini di seluruh negeri oleh pemerintah memaksa beberapa Muslim membuka tempat ibadah di dekat lokasi mereka sendiri. Usaha ini dinilai mengabaikan protokol kesehatan yang diumumkan oleh otoritas kesehatan.
Alied Bah juga menyebut tim telah melakukan serangkaian pelatihan untuk lebih dari 1.000 pengawas. Tetapi karena faktor sukarela yang melekat pada pekerjaan tersebut, sebagian besar dari mereka yang sudah dilatih enggan pergi ke lapangan.
Ia juga telah membuat pernyataan ketika secara resmi mempresentasikan laporan pelatihan organisasi kepada Francis J. Nagbe dari Divisi Pemantauan dan Evaluasi Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Liberia, yang diwakili untuk Direktur Jenderal, Dr. MosokaFallah.
Tim disebut mengadakan pelatihan di beberapa masjid di Monrovia, termasuk Monrovia Tengah, Pulau Bushrod, Caldwell Township dan Jalan Tua. Para sukarelawan dilatih dalam hal pencegahan dan pengendalian penyakit.
Terhadap laporan kemajuan tersebut, Nagbe mengucapkan terima kasih kepada gugus tugas untuk pekerjaan luar biasa yang dilakukan. Ia juga berjanji kemitraan berkelanjutan NPHIL.
Sumber:
https://thenewdawnliberia.com/muslim-task-force-faces-constrains/