Ahad 19 Jul 2020 19:34 WIB

Buleleng Umumkan Kematian Pertama Akibat Covid-19

Pasien Covid-19 meninggal di Buleleng, Bali seorang pria berusia 30 tahun.

Pelaksanaan rapid test corona massal di Buleleng, Bali.
Foto: Dok. Ist
Pelaksanaan rapid test corona massal di Buleleng, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mencatat kematian pertama akibat Covid-19 di wilayah utara Bali itu. Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa di Singaraja, Buleleng, Ahad (19/7), mengatakan, pasien itu meninggal pada pagi ini pagi saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama Giri Emas.

“Secara kronologi, pasien ini awalnya memiliki gejala demam, batuk dengan dahak tidak keluar. Ia menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta sejak 6 Juli lalu,” kata Suyasa saat memberi keterangan pers secara virtual.

Baca Juga

Pasien dengan kode PDP 140 berjenis kelamin laki-laki itu berasal dari Kecamatan Sukasada ini awalnya dirawat di rumah sakit swasta. Karena kondisinya tidak kunjung membaik, pasien itu pindah ke rumah sakit swasta lainnya, namun kondisinya tetap tidak membaik, bahkan menunjukkan gejala yang mendekati Covid-19.

"Pasien berusia 30 tahun ini selanjutnya dirujuk ke RSUD Buleleng untuk menjalani rapid test dan hasilnya reaktif,” katanya.

Hingga Jumat (17/7), PDP 140 menjalani tes usap tenggorokan (swab) sebanyak dua kali dan hasilnya positif. Pada Ahad (19/7) pagi, pasien tersebut meninggal dunia dan menjadi kasus meninggal dunia pertama di Kabupaten Buleleng akibat Covid-19.

Tim surveilans saat ini mengalami kesulitan untuk menentukan kriteria arah dari sisi penularan yang belum terjawab. Penyebabnya pria yang telah dikaruniai dua orang anak ini tidak pernah keluar daerah, tidak pernah keluar kota, tidak pernah kontak dengan yang potensi seperti pekerja migran Indonesia (PMI) atau kontak dengan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ini yang kami lanjutkan oleh tim surveilans lebih jauh. Saat ini tim kami juga belum bisa meminta penjelasan keluarga karena sedang berduka,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement