REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor mengumumkan adanya tambahan enam kasus baru positif COVID-19 pada Ahad (19/7). Saat ini, akumulasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor seluruhnya menjadi 223 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui telepon seluler, di Kota Bogor, Ahad, mengatakan, tambahan enam kasus baru positif COVID-19 tersebut adalah warga Kota Bogor yang beraktivitas di luar kota. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di luar Kota Bogor.
"Karena keenam orang tersebut adalah warga Kota Bogor yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP, maka Dinas Kesehatan dari daerah lain menyampaikan notifikasinya kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk ditindaklanjuti," katanya.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dengan adanya tambahan enam kasus baru positif COVID-19 maka jumlah kasus positif yang dalam perawatan di rumah sakit di Kota Bogor tercatat menjadi 47 kasus. Sementara, kasus positif yang sembuh pada Ahad hari ini tidaknya. Akumulasi kasus positif yang sembuh sama seperti Sabtu (18/7) kemarin yakni 157 kasus.
Itu artinya tingkat kesembuhan kasus positif di Kota Bogor menjadi 70,40 persen. Padahal, tingkat kesembuhan kasus positif pada Sabtu (18/7) sudah mencapai 72,35 persen, sedangkan pada Jumat (17/7) mencapai 71,75 persen.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga melakukan tes usap terhadap 191 karyawan dan karyawati toko swalayan Yogya Junction, pada Senin (13/7), setelah satu orang sales promotion girldari penyewa di toko swalayan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan spesimen dari tes usap tersebut dikirim ke laboratorium di Jakarta untuk diuji polymerase chain reaction (PCR) dan hasilnya akan diumumkan pada Senin (20/7) besok. Menurut Dedie, hasil tes usap itu akan menjadi dasar pijakan untuk evaluasi terhadap toko swalayan, apakah beroperasi atau ditutup sementara,
Selain kasus positif COVID-19, Dinas Kesehatan Kota Bogor juga mengumumkan warga Kota Bogor berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Pada Ahad ini, jumlah PDP berkurang satu pasien sehingga seluruhnya berjumlah 52 pasien.
Warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah tujuh orang sehingga seluruhnya berjumlah 52 orang. Warga Kota Bogor berstatus orang tanpa gejala (OTG) jumlahnya berkurang sembilan orang sehingga jumlah seluruhnya menjadi 64 orang.