Senin 20 Jul 2020 08:58 WIB

Pedagang Rasakan Dampak Larangan Kresek di Pasar

Pengeluaran pedagang lebih hemat karena tak perlu menyiapkan kantong kresek.

Red: Friska Yolandha
Petugas memberikan kantong belanja ramah lingkungan kepada pengunjung di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Jumat (17/7). Kegiatan itu dalam rangka mengkampanyekan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan untuk mengurangi pemakaian kantong plastik. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memberikan kantong belanja ramah lingkungan kepada pengunjung di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Jumat (17/7). Kegiatan itu dalam rangka mengkampanyekan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan untuk mengurangi pemakaian kantong plastik. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, mulai merasakan manfaat larangan kantong plastik sekali pakai (kresek). Larangan itu telah diberlakukan mulai 1 Juli 2020.

"Yang pasti pengeluaran untuk belanja plastik jadi berkurang," kata Duden (40), pedagang peralatan rumah tangga di Pasar Tebet Barat, Senin (20/7).

Baca Juga

Menurut Duden, biasanya setiap bulan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu untuk belanja kantong plastik. Plastik yang biasa dibeli setiap bulannya berukuran 35x40 cm dan 29x24 cm. Plastik-plastik tersebut kemudian diberikan gratis kepada pembeli.

Namun terhitung mulai 1 Juli 2020, Duden dan sejumlah pedagang lainnya sudah tidak lagi berbelanja kantong plastik. "Kita bisa lebih berhemat jadinya, pastinya kita dukung program ini di supermarket saja bisa, masak di pasar enggak," kata Duden.