REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komet NEOWISE memiliki pemandangan langit yang menyenangkan di sekitar belahan utara Bumi. Namun, apa yang membuat komet ini begitu istimewa?
Dilansir Space, Neowise melakukan pendekatan terdekat ke matahari pada 3 Juli. Namun, sampai sekarang, hanya terlihat di langit sebelum fajar.
Saat ini, sebagai pengamat yang tajam di belahan utara Bumi, Neowise semakin tinggi di langit malam, berkilau di barat laut di bawah rasi bintang Biduk. Joe Masiero, wakil ketua penyelidik utama Neowise (Survei Objek Luas Bidang Inframerah Dekat-Bumi Objek NASA) Explorer) atau teleskop luar angkasa NASA yang pertama kali melihat komet).
Salah satu detail paling menarik tentang Neowise adalah bahwa ini tidak akan kembali ke langit Bumi selama 6.800 tahun lagi. Namun, ini bukan satu-satunya hal yang membuat es di ruang angkasa istimewa.
Neowise secara resmi dikenal sebagai C/2020 F3. Ini adalah komet yang ditemukan pada 27 Maret oleh Neowise, perburuan asteroid di akhir misi Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE).
Komet ini sering dijuluki sebagai bola salju kosmik, benda yang terbuat dari es, batu, dan debu. Benda-benda ini mengorbit matahari, dan ketika menyelinap lebih dekat ke matahari, sebagian besar Neowise memanas dan mulai mengalirkan dua ekor, yang satu terbuat dari debu dan gas, serta ekor ion yang terbuat dari molekul gas bermuatan listrik, atau ion.
Karena sangat cerah, komet terlihat di langit malam dengan mata telanjang. Pengamat langit di belahan utara Bumi dapat melihat objek tepat setelah Matahari terbenam, ke barat laut, tepat di bawah rasi bintang Biduk.
Faktanya, komet itu sangat terang. Alhasil, para ilmuwan bisa mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak data daripada yang biasanya kita lakukan untuk kebanyakan komet.
Emily Kramer, seorang peneliti tim penyelidik untuk NEASAISE NEASA di Jet Propulsion Laboratory NASA mengatakan ini dapat dipelajari dengan berbagai teleskop yang berbeda dan itu akan memungkinkan untuk melakukan studi yang sangat menarik.
Neowise adalah komet yang sangat terang, sehingga relatif mudah bagi penggemar astronomi untuk melihatnya di langit malam hanya dengan mata telanjang, meskipun teropong atau teleskop kecil akan memberi Anda pandangan yang lebih baik. Fakta bahwa objek ini dapat dilihat benar-benar membuatnya unik.
“Sangat jarang komet menjadi cukup terang sehingga kita bisa melihatnya dengan mata telanjang atau bahkan hanya dengan teropong,” ujar Kramer.
Bagi mereka yang melihat komet dengan mata telanjang, tanpa alat atau instrumen seperti teleskop, itu tampak seperti bintang fuzzy dengan sedikit ekor. Anda harus jauh dari cahaya-cahaya lampu dari gedung dan perkotaan. Dengan teropong atau teleskop kecil, komet akan lebih jernih dan ekornya akan lebih mudah dikenali.