Senin 20 Jul 2020 17:24 WIB

Bansos di Tasikmalaya Diduga Dipotong Oknum RT

Pemotongan berdalih sebagi pemerataan bagi warga miskin yang tak menerima bansos.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Warga antre mengambil Bantuan Sosial (Bansos) tunai di Kantor Pos (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Warga antre mengambil Bantuan Sosial (Bansos) tunai di Kantor Pos (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga di Kampung Babakan Jati, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, mengaku bantuan sosial (bansos) yang turun dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 600 per bulan, dipotong oleh pihak rukun tetangga (RT). Potongan itu dilakukan dengan alasan untuk dibagikan ke warga yang tak mendapat bansos. 

Salah satu warga yang merasa dipotong bansosnya oleh pihak RT, mengatakan, beberapa hari lalu ia mendapat bansos Kemensos sebesar Rp 1,8 juta. Namun, setelah menerima bansos itu, dia mengaku, didatangi oleh RT dan diminta uang sebesar Rp 300 ribu. 

"Karena saya butuh yang, saya kasih 100 ribu ikhlas. Dia (RT) marah langsung pergi," kata lelaki yang tak mau disebutkan namanya itu, saat didatangi Republika ke kediamannya, Senin (20/7).

Menurut dia, bukan hanya dirinya yang diminta uang setelah mendapatkan bansos. Warga lainnya juga diminta uang oleh pihak RT sebesar Rp 300 ribu setelah mendapat bansos dari Kemensos.

Dia sangat menyesalkan adanya pemotongan dari RT. Padahal, bansos itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dia mengatakan, pihak RT memotong bansos untuk dibagikan kepada warga yang tak mendapatkan bantuan. Namun, pihak RT tak menjelaskan secara detil potongan itu.

"Kalau untuk yang tidak kebagian, didata dan dijelaskan orangnya dan pemotongannya dong. Harusnya kan RT bisa menjelaskan," kata dia.

Republika mencoba mengonfirmasi masalah itu ke warga lainnya. Namun, warga yang lain tak merasa dipotong oleh warga.

Ketua RT setempat, Narwan membantah pihaknya memotong jatah bansos warga. Menurut dia, dari sekira 60 kepala keluarga (KK) yang mendapat bansos di wilayahnya, sama sekali pihak RT tak memungut pemotongan.

"Itu gosip," kata dia sambil menunjukkan data penerima bansos ketika didatangi ke kediamannya. 

Dia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak memungut potongan ke masyarakat. Namun, ia tak membantah ada beberapa warga yang memberi uang kepadanya setelah mendapat bansos. Ia pun menerimanya.

"Kalau itu sifatnya seikhlasnya, saya tidak meminta apalagi memaksa ke rumah-rumah warga. Warga yang mengasih umumnya datang langsung ke rumah," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement