REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 66 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta Utara berpartisipasi dalam kegiatan bazar online JakPreuner Jakarta Utara (Borju). Bazar ini menampilkan 177 produk dari kategori makanan, minuman, dan kerajinan.
Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Jakarta Utara, Yati Sudiharti mengatakan, kegiatan bazar ini merupakan upaya memperluas pasar bagi UKM lesu lantaran terdampak pandemi Covid-19.
"Pembukaan pasar ini merupakan rangkaian dari pendampingan yang kita lakukan sebagai bentuk pembinaan UKM," kata Yati, Senin (20/7).
Yati menjelaskan, secara teknis bazar online dilaksanakan dengan metode pre-order mulai Senin (20/7) hingga Rabu (22/7). Selanjutnya produk pesanan pembeli akan diantar pada Jumat (24/7).
Bagi masyarakat yang berminat berbagai macam produk kuliner dan kerajinan itu dapat mengakses layanan melalui website https://borjutkkju.com/links. Nantinya pemesanan bisa dilakukan melalui website, aplikasi pesan Whatsapp atau Tokopedia.
"Harga berbagai produk yang ditawarkan sangat terjangkau dengan kualitas bersaing. Silakan diakses, jangan sampai kehabisan," ujar Yati.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya memang telah meminta pelaku UMKM lebih banyak berjualan secara online. Langkah ini untuk mencegah penularan dan tetap menjalankan protokol kesehatan tapi usaha jual beli tetap berjalan.
Pemprov DKI telah menyiapkan para pendamping UKM dan IKM binaan atau Jakpreneur di kecamatan agar bisa membantu konsultasi maupun mendamping para binaan mereka secara online. Kegiatan Borju menjadi salah satu program untuk membantu para pelaku UKM untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Pemprov DKI Jakarta sudah berkolaborasi dengan beberapa marketplace yang ada seperti, Bukalapak, Blibli, Tokopedia, dan Shopee untuk membantu memasarkan produk-produk UKM dan IKM binaan.