REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengelola Pondok Pesantren Gontor untuk sementara waktu melarang para santri menggunakan kendaraan umum. Hal ini demi menghindari risiko penularan virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Tidak boleh pakai kendaraan umum," kata Pembina Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pondok Pesantren Gontor KH Amal Fathullah Zarkasyi, Selasa (21/7).
Rektor Universitas Darussalam Gontor itu mengatakan, pondok pesantren menerapkan kebijakan tersebut dalam upaya menekan risiko penularan Covid-19 pada santri. Ini mengingat baru-baru ini sejumlah santri Gontor tertular Covid-19.
Menurut dia, pondok pesantren menyediakan mobil sewa bagi santri agar mereka tidak menggunakan angkutan umum. Ia mengatakan alumni Pesantren Gontor di daerah membentuk satuan tugas yang mengatur pemberangkatan santri kembali ke pondok pesantren guna meminimalkan risiko penularan Covid-19.
Amal menjelaskan, protokol pencegahan Covid-19 diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren Gontor untuk mencegah penularan virus corona. Pengelola pondok pesantren melarang pengunjung memasuki area pesantren.
Selain itu, pengelola Pondok Pesantren Gontor melarang santri menggunakan alat makan bersama guna mencegah penularan virus corona. "Masker harus punya, piring harus punya sendiri-sendiri, sholat diberi jarak, tenaga pengajar pakai masker," kata Amal.
Berkenaan dengan biaya untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren, Amal mengatakan, "Kami tidak keluarkan banyak, hanya sedikit, hanya fasilitas cuci tangan dan sebagainya," katanya.