Kamis 23 Jul 2020 16:47 WIB

Berkabung, Keraton Kasepuhan Tutup Tiga Hari

Keraton Kasepuhan kembali terima wisatawan pada Sabtu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kerabat keraton dan abdi dalem mengantar jenazah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menuju kompleks pemakaman Astana Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Meninggalnya Sultan Arief membuat Keraton Kasepuhan Cirebon ditutup tiga hari untuk wisatawan.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah kerabat keraton dan abdi dalem mengantar jenazah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menuju kompleks pemakaman Astana Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Meninggalnya Sultan Arief membuat Keraton Kasepuhan Cirebon ditutup tiga hari untuk wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Keluarga besar Kasultanan Kasepuhan Cirebon masih berkabung dengan mangkatnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat. Keraton Kasepuhan untuk sementara ditutup bagi wisatawan terkait berpulangnya Sultan Sepuh.

‘’Ditutup sementara selama tiga hari,’’ ujar menantu almarhum Sultan Arief, Muhammad Akbar, Kamis (23/7).

Baca Juga

Akbar menjelaskan, penutupan Keraton Kasepuhan bagi para wisatawan itu terhitung mulai Rabu (22/7), yakni hari Sultan Arief meninggal dunia. Penutupan tersebut akan berlangsung hingga Jumat (24/7).

‘’Buka lagi Sabtu (25/7),’’ kata Akbar.

Gua Sunyaragi tapi tetap buka seperti biasa. Objek wisata itu merupakan salah satu situs milik Keraton Kasepuhan.

Terpisah, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, menjelaskan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan sejak dibuka kembali di tengah pandemi Covid-19 mulai menunjukkan peningkatan. Namun, volume kunjungan di tengah pandemi memang tak seperti saat kondisi normal.

Sebelum pandemi, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan setiap akhir pekan sekitar 700 wisatawan. ‘’Di tengah pandemi, tingkat kunjungan pada akhir pekan sekitar 100-150 orang. Untuk hari biasa, jumlahnya variatif,’’ tutur Alexandra.

Alexandra menambahkan, terus mempromosikan wisata Keraton Kasepuhan untuk mendongkrak kembali jumlah pengunjung. Dia berharap, di tengah pandemi ini tingkat kunjungan wisatawan kembali normal.

‘’Protokol kesehatan tetap harus dijalankan untuk mencegah penyebaran virus,’’ tukas Alexandra.

Untuk tiket masuk ke Keraton Kasepuhan, tidak mengalami perubahan. Yakni, Rp 15 ribu per orang untuk umum dan Rp 10 ribu per orang untuk pelajar. Sedangkan tiket masuk ke Museum Pusaka Keraton Kasepuhan mencapai Rp 25 ribu per orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement