REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19 membuat sektor perekonomian terpukul, tak terkecuali usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dalam kondisi ini, UMKM jangan larut dalam keterpurukan.
Menurut Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, UMKM harus jeli melirik peluang yang hadir di tengah pandemi dan segera bangkit untuk keluar dari keterpurukan. "Pandemi justru harus dijadikan sebagai motivasi untuk menciptakan sebuah kesempatan," ujar Vishal dalam siaran persnya, Jumat (24/7).
Vishal mengatakan, UMKM dan masyarakat pada umumnya harus mengatur rasa khawatir dan segera menciptakan beragam strategi atau perencanaan untuk masa depan. Jadikan situasi pandemi sebagai suatu kesempatan untuk belajar dan bertransformasi menjadi lebih baik lagi.
"Hal yang tak kalah penting adalah perencanaan. Buat perencanaan, termasuk perencanaan keuangan," katanya.
Amar Bank sendiri, kata dia, melalui Tunaiku, menjadikan pandemi sebagai peluang bagi ekosistem financial technology (fintech). Karena, pada masa masa pandemi ini kebutuhan solusi keuangan terus menanjak
Salah satu pelaku UMKM songket, Dharmawan mengatakan, pandemi membuat usahanya terpukul, anjlok hingga 90 persen. Jika biasanya ia bisa mendapatkan 10-15 orderan, saat ini untuk menjual 1-2 baju pun sulit.
"Dalam kondisi seperti ini kan orang menuhin kebutuhan makanan minuman dulu, baju belakangan. Pemasaran juga bergeser dari offline ke online," katanya.
Namun, kata dia, setelah Lebaran permintaan berangsur membaik. Dalam kondisi seperti ini, tentu pihaknya membutuhkan solusi permodalan untuk bisa kembali bangkit.
"Dalam kondisi ini yang harus dilakukan adalah jeli melihat setiap peluang yang hadir. Dengan bantuan pembiayaan dan kejeliam dalam membidik peluang, UMKM pasti berpeluang besar untuk bisa segera bangkit," katanya.
Sementara itu, memasuki usia keenam tahun, Tunaiku menggelar #BersamaTunaiku #6thBerbagiSenyum melalui media sosial. Program tersebut sudah berlangsung pada 27 Juni-17 Juli 2020.
Vishal mengatakan, selama 6 tahun hadir di Indonesia, pihaknya sudah membantu kehidupan lebih dari 360.000 masyarakat di Indonesia. Total pendanaan yang sudah disalurkan mencapai lebih dari Rp 4 triliun.
Hadir pada 16 kota besar di Indonesia, Tunaiku telah diunduh lebih dari 4,6 juta kali. Adapun tiga kategori utama pinjaman Tunaiku adalah renovasi rumah dengan jumlah lebih dari 140 ribu senyuman, modal usaha dengan lebih dari 100 ribu senyuman, dan biaya pendidikan lebih dari 45 ribu senyuman.