Jumat 24 Jul 2020 20:38 WIB

Kasus Baru Covid-19 di DIY Melonjak

Kasus baru Covid-19 di wilayah DI Yogyakarta melonjak.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Bayu Hermawan
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY kembali melaporkan lonjakan kasus baru Covid-19 sebesar 23 kasus pada 24 Juli 2020. 23 kasus ini menyumbang angka kasus positif yang sudah menyentuh angka 519 kasus di DIY.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, kasus baru yang dilaporkan hari ini didominasi oleh warga Kabupaten Bantul. Setidaknya, 15 kasus merupakan warga Bantul, empat warga Kabupaten Sleman, dua warga Kabupaten Kulon Progo dan dua lainnya warga Kota Yogyakarta.

Baca Juga

Berty menyebut, adanya lonjakan kasus baru yang dilaporkan beberapa hari ini dikarenakan swab massal yang dilakukan dengan masif. Terutama terhadap tenaga kesehatan yang memiliki risiko lebih besar terpapar Covid-19.

Bahkan, dari 23 kasus baru yang dilaporkan tersebut, lima kasus diantaranya merupakan tenaga kesehatan. Lima tenaga kesehatan ini diketahui positif dari screening yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan tersebut.

"Banyaknya penambahan kasus dari masifnya tes massal, terutama Dinkes Bantul yang terus melaporkan banyak kasus," kata Berty, Jumat (24/7).

Lima tenaga kesehatan tersebut terdiri dari tiga warga Bantul dan dua warga Sleman. Adanya lonjakan kasus baru pada 24 Juli ini merupakan pemeriksaan terhadap 1.349 sampel dari 1.089 orang.

Selain adanya tambahan kasus baru, Berty juga melaporkan adanya satu kasus positif yang dinyatakan sembuh pada 24 Juli ini. Dengan begitu, total kesembuhan kasus positif di DIY sudah mencapai 337 kasus atau 65 persen.

"Kasus sembuh ini merupakan kasus nomor 187 yang berjenis kelamin laki-laki, berumur 20 tahun dan asal Sleman," ujar Berty.  

Tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DIY juga dilaporkan meninggal dunia dalam proses laboratorium pada 24 Juli ini. Ketiga PDP ini sudah menjalani tes swab. Sehingga, PDP yang telah dilaporkan meninggal dunia sebanyak 37 orang dari total 174 PDP yang masih dalam proses laboratorium. Tiga PDP meninggal dunia ini memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"PDP meninggal dunia berjenis laki-laki yang umur 52 tahun asal Sleman, berumur 75 tahun asal Bantul dan berumur 59 tahun asal Gunungkidul. Masing-masingnya dengan komorbid DM (Diabetes Mellitus), sakit ginjal dan DM," jelas Berty.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement