REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menguji hampir 10 ribu spesimen Covid-19 setiap hari. Pengujian tersebut dilakukan atas kolaborasi berbagai laboratorium, mulai dari pusat, swasta, hingga BUMN yang dikelola oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI.
“Kolaborasinya ada 47 laborarotium di Jakarta, yang menghasilkan kapasitas testing maksimal sekarang ini 9.769 spesimen per hari, jadi kita ini sudah hampir 10 ribu spesimen per hari,” ujarnya melalui akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (24/7).
Anies menyampaikan, Jakarta memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian yang cukup tinggi. Total yang sudah dilakukan, katanya, adalah hampir 500 ribu, tepatnya 499.410 spesimen. Sementara itu, dia melanjutkan, dalam satu pekan terakhir, Pemprov DKI sudah melakukan tes terhadap 39.268 orang baru. Angka itu menunjukkan ekuivalen sebesar 3.688 orang per sejuta penduduk dalam sepekan.
Menurut Anies, capaian tersebut menunjukkan bahwa Ibu Kota sudah melewati standar jumlah tes dari organisasi kesehatan dunia (WHO). WHO menetapkan standar sebanyak 1 ribu dari 1 juta penduduk yang dites dalam satu pekan.
“WHO menstandarkan 1 ribu per sejuta penduduk dalam seminggu, jadi kita sudah di atasnya,” terang Anie.
Per Sabtu (25/7), kasus positif harian di Jakarta tercatat adanya penambahan sebanyak 393 orang. Adapun, jumlah kumulatif kasus konfirmasi mencapai 18.623 kasus. Dari jumlah tersebut, 11.725 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 768 orang meninggal dunia, dimana per hari ini Sabtu (25/7) dilaporkan tidak ada penambahan kasus kematian.