Ahad 26 Jul 2020 01:56 WIB

Kopi yang Disaring Bantu Tekan Risiko Diabetes Tipe 2

Risiko diabetes tipe 2 bisa ditekan dengan kopi yang disaring (tak sekedar diseduh).

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Risiko diabetes tipe 2 bisa ditekan dengan kopi yang disaring (tak sekedar diseduh) (Foto: ilustrasi kopi)
Foto: Hippopx
Risiko diabetes tipe 2 bisa ditekan dengan kopi yang disaring (tak sekedar diseduh) (Foto: ilustrasi kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, UMEA -- Sebuah studi belum lama ini menunjukkan manfaat kesehatan dari kopi yang disaring. Analisis khusus itu berfokus pada kematian dini, bahwa minum kopi yang disaring pada pagi hari menurunkan risiko kematian dini sebesar 15 persen.

Makalah baru yang terbit di Journal of Internal Medicine mendukung temuan tersebut dengan hasil yang lebih lengkap. Menurut para peneliti, kopi yang mengalami penyaringan (tidak sekadar diseduh) menekan risiko diabetes tipe 2.

Baca Juga

Riset itu menggunakan pendekatan metabolomika, disiplin kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi dalam sel. Penulis utama studi, Lin Shi, menyebutnya sangat fantastis.

"Fungsinya termasuk mempelajari efek dari asupan tersebut terhadap metabolisme manusia. Kami dapat memperoleh informasi penting tentang mekanisme di balik bagaimana makanan tertentu memengaruhi risiko penyakit," kata Shi.

Shi dan tim peneliti dari Universitas Teknologi Chalmers dan Universitas Umea meneliti biomarker spesifik yang diambil dari darah peserta penelitian. Tim melakukan segmentasi darah dari mereka yang terbiasa mengonsumsi kopi seduh dan kopi saring.

Dengan bantuan biomarker yang dibuat sebelum masa studi, para peneliti dapat mengetahui kondisi umumnya. Orang yang dalam sehari minum dua hingga tiga cangkir kopi yang disaring, 60 persen lebih rendah berisiko terkena diabetes tipe dua.

Persentase itu dibandingkan dengan mereka yang minum kopi yang disaring kurang dari satu cangkir sehari. Sementara, konsumsi kopi seduh biasa tidak berpengaruh pada risiko diabetes tipe 2 dalam penelitian ini.

Kekuatan penelitian bertahan pada keberadaan molekul yang dipelajari untuk meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit kardiovaskular dan molekuler yang disebut diterpen. Filter menangkap diterpen, sedangkan kopi biasa tidak.

"Sebagai hasilnya (proses filter), seseorang bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari banyak molekul lain yang ada, seperti zat fenolik yang berbeda. Dalam jumlah sedang, kafein juga memiliki efek kesehatan yang positif," demikian kutipan dalam penelitian.

Meski demikian, para penulis mengingatkan bahwa manfaat kesehatan kopi tidak hanya bergantung pada metode persiapan. Efek kesehatan yang terkait dengan kopi yang disaring dapat meningkat berdasarkan faktor tambahan lainnya.

Para penulis bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan bagaimana variasi temuan dengan jumlah yang berbeda dari biji kopi yang dipakai pada minuman. Begitu pula terkait cara lain di mana minuman tersebut dikelola secara umum.

"Kami telah mengidentifikasi molekul spesifik biomarker dalam darah peserta penelitian yang menunjukkan asupan berbagai jenis kopi," kata Profesor Afiliasi di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Klinis di Universitas Umea, Rikard Landberg, dikutip dari laman The Ladders, Sabtu (25/7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement