REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas survailans Puskesmas Kawalu memeriksa sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan warga di Kampung Gunung Ranji, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, pada Ahad (26/7). Sedikitnya, terdapat 31 orang yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, setelah mengonsumsi makanan dari hajatan yang digelar salah seorang warga.
Pengelola Program Survailans Puskesmas Kawalu, Relani mengatakan, pihaknya masih melakukan penanganan kasus keracunan di lokasi kejadian hingga Senin (27/7) pagi. Pemeriksaan itu merupakan lanjutan pemeriksaan yang dilakukan pada Senin dini hari.
"Umumnya mereka mengalami gejala mual, muntah, dan diare," kata dia, Senin (26/7)
Relani mengatakan, ketika dimintai keterangan, warga yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, itu mengonsumsi makanan dari hajatan syukuran rumah salah satu warga. Ia menyebutkan, keluhan gejala itu dialami setelah memakan telur balado yang ada di dalam nasi kotak yang dibagikan kepada warga.
"Kita sudah bawa sampel makanan dan muntahan. Itu akan dikirim ke Labkesda bandung. Biasanya satu minggu baru tahu hasilnya," kata dia.
Sementara itu, warga yang menggelar acara hajatan, Arman mengakui, keluarganya memberikan nasi kotak kepada warga yang datang ke rumahnya. Ia mengatakan, hajatan di rumahnya dilakukan pada Ahad pukul 13.00-14.00 WIB. Setelah hajatan selesai, warga yang datang dibagikan nasi kotak.
"Kita kasih nasi kotak dari katering tetangga. Sudah beberapa kali pesan dengan dia, tapi baru kali ini ada masalah," kata dia.
Arman menambahkan, pihaknya mendapat laporan ada puluhan warga diduga keracunan oleh Babinsa pada tengah malam. Ia tak menyangka adanya kejadian itu.
"Saya semua di rumah juga konsumsi. Memang semua muntah. Memang diduga dari makanan itu," kata dia.