REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo menyatakan tidak mau terlibat dalam tim pemenangan pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pilkada Solo tahun 2020. Purnomo mengaku keputusan tersebut diambil setelah dirinya melakukan perenungan panjang saat menjalani karantina sebagai pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
"Enggak mau jadi tim pemenangan Gibran-Teguh, setelah dikarantina saya merenung, mikir-mikir saya kirim surat atau semacam pemberitahun ke Pak Rudy (FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPC PDIP Solo). Lewat WhatsApp ke Pak Putut kalau saya tidak bersedia jadi apapun, saya ingin istirahat begitu, tidak akan terlibat di pilkada sama sekali," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (27/7).
Seperti diketahui, Achmad Purnomo sebelumnya menjadi bakal calon Wali Kota Solo yang diusung oleh DPC PDIP Solo. Namun, DPP PDIP akhirnya memilih putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai paslon di Pilkada Solo. Setelah tak mendapat restu dari PDIP, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo berencana menempatkan Purnomo sebagai penasihat tim pemenangan Gibran-Teguh.
Purnomo melanjutkan, dirinya telah memberi kabar kepada Teguh Prakosa melalui pesan WhatsApp. Menurutnya, Teguh memberikan respons dengan meminta doa restu. Sedangkan Rudyatmo juga memberikan respons positif atas keputusan tersebut.
"Pak Rudy bilang tidak apa-apa, yang penting jaga kesehatan. Keputusan saya tidak aktif di pemilukada ini. Toh tanpa saya, Gibran pasti menang," ucapnya.
Di sisi lain, Purnomo mengaku sempat diajak komunikasi oleh DPD PKS Solo terkait Pilkada. Namun, Purnomo menyatakan kepada PKS sudah tertutup kemungkinan. Sebab, semua partai politik di Solo sudah menyatakan dukungan terhadap Gibran-Teguh, kecuali PKS. Sedangkan PKS hanya memiliki lima kursi di DPRD. Padahal untuk mengusung calon dibutuhkan minimal sembilan kursi. Purnomo juga tidak mau berandai-andai terkait tawaran maju melalui jalur independen.
"Saya sekarang santai, betul santai mikir keluarga, bisnis terbengkalai, kegiatan sosial, kegiatan Wakil Wali Kota sampai Februari mendatang," ungkapnya.
Terkait potensi Gibran-Teguh melawan kotak kosong, bisa jadi jika tidak ada calon independen yang memenuhi syarat untuk maju Pilkada. "Potensi kotak kosong, ya terserah masyarakat. Enggak masalah. Tapi sebaiknya demokrasi ada saingannya," kata Purnomo.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan tidak mempermasalahkan keputusan Purnomo yang tidak mau terlibat dalam tim pemenangan Gibran-Teguh. "Tidak apa-apa, beliau enggak kerso [berkeinginan] ya tidak apa-apa," ujarnya.
Rudyatmo juga tidak memikirkan kemungkinan Purnomo maju Pilkada dari partai lain. Dia berkeyakinan Purnomo hanya ingin istirahat. Nantinya, DPC akan mencarikan pengganti untuk mengisi jabatan penasihat tim pemenangan Gibran-Teguh. "Banyak, nanti dirapatkan," ucapnya.