REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang pencari suaka positif terpapar Covid-19 di Posko Pengungsian Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), setelah menjalani uji swab pada Rabu (22/7). Tes swab dilakukan oleh pihak Puskesmas Kalideres selama tiga hari terhitung mulai Rabu hingga Jumat (24/7). Saat ini, sudah sekitar 200 pencari suaka yang menjalani tes swab.
"Iya betul, yang terkena itu ibu-ibu dan anak-anak," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakbar, Risti Wathini saat dikonfirmasi, Selasa (28/7).
Kristi mengatakan, saat ini kedua pencari suaka itu menjalani isolasi mandiri di gedung pengungsian. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan apa pun dari tenaga medis terkait adanya pengungsi yang terpapar Covid-19.
Di gedung pengungsian itu juga ditempati oleh lebih dari 200 pencari suaka asal Asia dan Afrika sehingga risiko penularan pun bisa saja terjadi. Pihak Kesbangpol dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakbar sudah berkoordinasi dengan Badan PBB di Bidang Pengungsian (UNHCR) yang bertanggung jawab menangani pencari suaka atas kasus ada yang positif Covid-19.
"Mereka isolasi mandiri di tempat pengungsian, Kesbangpol yang koordinasi dengan UNCHR," kata Kristi.
Sementara salah satu pencari suaka yang tinggal gedung pengungsian, Wahid Ali (29) WNA asal Pakistan, mengatakan, ia dan para pencari suaka lain bingung harus berbuat apa karena pihak UNHCR pun belum memberikan kepastian yang jelas.
"Kami mendengar kabar dari petugas puskesmas ada dua orang yang positif, perempuan dan anak, mereka itu beda keluarga dan sekarang isolasi disini. Belum ada respon sama sekali dari UNHCR, kita nunggu aja," kata Wahid.
Pantauan Republika di lokasi, kondisi di Posko Pengusian Kalideres bekas Markas Kodim Jakbar masih cukup representatif dan terawat untuk dijadikan hunian sementara pengungsi. Mereka semua memiliki tujuan ke Australia, dan Indonesia hanya menjadi tempat persinggahan. Walaupun ada pengungsi yang saat ini sedang diisolasi mandiri karena positif terpapar Covid-19, namun pengungsi lainnya merasa biasa saja dengan keadaan itu.