REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, setiap serangan Hizbullah akan direspons dengan keras. Hal ini ia sampaikan beberapa jam setelah militer Israel menggagalkan serangan organisasi Lebanon itu di utara Israel.
"Hizbullah harus tahu ini seperti bermain api, setiap serangan akan bertemu dengan kekuatan besar," kata Netanyahu seperti dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa (28/7).
Bibi, sapaan akrabnya, mengatakan pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah salah dalam menentukan seberapa besar hasrat Israel mempertahankan diri. Netanyahu menambahkan Lebanon pun harus membayar harga yang sangat mahal atas kesalahan tersebut.
Netanyahu memperingatkan Israel akan menuntut pertanggungjawaban Hizbullah dan Lebanon atas setiap serangan dari Lebanon ke Israel. Politisi Partai Likud itu menambahkan Hizbullah melakukan perintah Iran dan merugikan Lebanon.
Perdana Menteri selanjutnya dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memerintah pasukan Israel untuk mencegah 'peristiwa serius yang dapat menimbulkan korban jiwa'. Ia menegaskan Israel pastikan akan melindungi nyawa pasukan dan warga sipilinya.
"Siapa pun yang berani menguji kekuatan militer Israel akan membahayakan dirinya sendiri dan asal negaranya," kata Gantz.
Menteri Pertahanan itu menambahkan serangan terhadap Israel hanya akan membawa balasan yang 'keras, tajam dan menyakitkan'. Ditanya apakah ia menyinggung Iran, Gantz menjawab 'Israel, pasukan keamanan akan bertindak dimanapun yang dibutuhkan, baik dekat maupun jauh'.