REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lampu standar FIFA mulai dipasang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya, Jawa Timur, guna menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021.
"Saya suruh nambahi beberapa fasilitas lain untuk melengkapi itu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Rabu (29/7).
Menurut dia, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan di GBT, seperti akses untuk pemain, media, ofisial dan penonton. Renovasi terbaru yang sedang dikerjakan Pemkot Surabaya adalah pengecatan tribun dan pemasangan lampu sesuai standar FIFA.
Selain itu, lanjut dia, jalan menuju stadion GBT Surabaya terus dikerjakan melalui beberapa akses. "Bahkan, akses dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir) menuju stadion juga sudah tembus," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya Iman Krestian mengatakan memang ada beberapa proyek yang sedang dilakukan di GBT, salah satu yang diprioritaskan adalah pengecatan tribun.
"Proses pengecatan ini sudah dimulai sejak dua Minggu lalu dan perkiraan awal Agustus sudah selesai," kata Iman.
Menurutnya, pengecatan ini dikerjakan sendiri melalui swakelola Satgas DPRKP-CKTR yang jumlahnya relatif banyak. Untuk saat ini, kata dia, fokus kerja Satgas ini adalah pengecatan tribun yang nantinya akan menjadi satu warna, yaitu warna abu-abu tua dan abu-abu muda.
"Setelah pengecatan selesai awal Agustus ini, maka proses selanjutnya adalah pemasangan kursi single site yang rencananya pada awal Agustus kursinya sudah datang," kata dia.
Ia juga mengakui bahwa proses pengecatan ini memang membutuhkan tenaga yang sangat besar sebab stadionnya sangat luas dan lebar. "Ngecatnya juga tidak sembarangan. Jadi, cat lamanya dikupas dulu baru dilakukan pengecekan baru," ujarnya.
Selain itu, Iman juga menjelaskan bahwa Wali Kota Risma juga memberikan beberapa arahan untuk pemasangan lampu stadion yang sesuai dengan standart FIFA. Sebab, kata dia, bobot total lampu tersebut sekitar 1,2 ton, sehingga diminta berhati-hati dalam pemasangannya.
"Kita sedang melakukan pemasangan lampu yang 2.400 Lux, sehingga Bu Wali meminta kami untuk berhati-hati," kata dia.
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan mengecek struktur bangunan tempat pemasangan lampu itu, pihaknya mengundang tim ITS dan juga mengundang kontraktor spesialis yang dulu menggarap proyek tersebut.
"Tujuannya supaya melakukan pengecekan terkait perhitungan-perhitungan yang mereka lakukan sebelumnya. Jadi, sekarang pemasangannya sudah berlangsung sambil dilakukan penguatan-penguatan. Karena lampunya sudah datang, akhirnya tinggal pasang, perkiraan mungkin 2 bulan selesai," katanya.