Senin 03 Aug 2020 02:54 WIB

8 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Otak

Makanan tertentu efektif mengoptimalkan kekuatan otak dan cegah penurunan kognitif.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Makanan tertentu efektif mengoptimalkan kekuatan otak dan cegah penurunan kognitif (Foto: ilustrasi kesehatan otak)
Foto: www.freepik.com
Makanan tertentu efektif mengoptimalkan kekuatan otak dan cegah penurunan kognitif (Foto: ilustrasi kesehatan otak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan tertentu efektif mengoptimalkan kekuatan otak dan mencegah penurunan kognitif. Pakar neurologi sekaligus penulis Dale E Bredesen mengatakan, menyantap makanan yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap banyak aspek kesehatan neurologis. 

Pengarang buku The End of Alzheimer’s Program itu menyarankan untuk menerapkan pola makan dengan jenis asupan yang membuat otak terus tajam secara berkelanjutan. Berikut sejumlah makanan yang dia rekomendasikan, seperti dikutip dari laman Prevention, Senin (3/8).

Baca Juga

 

Buah berry

Sudah ada banyak penelitian yang mengungkap bahwa buah berry sangat manjur meningkatkan kemampuan persinyalan otak. Penyebab utamanya adalah kandungan antioksidan serta zat antiperadangan dalam buah berry. Bredesen menyarankan makan satu sampai dua mangkuk berry selama sepekan. 

 

Sayuran hijau

Kandungan folat di dalam sayuran hijau menekan level homocysteine sehingga mengurangi risiko Alzheimer. Semua sayuran hijau bagus dikonsumsi, termasuk brokoli dan kecambah yang membantu detoksifikasi. Dalam sepekan, Bredesen menyarankan makan enam sajian sayur mentah maupun matang. 

 

Buncis

Buncis termasuk makanan yang masuk dalam kategori baik untuk otak. Makanan ini kaya serat, yang oleh sejumlah penelitian dikaitkan dengan peningkatan kognisi. Setidaknya, makanlah tiga sajian buncis dalam sepekan. Setiap sajian itu setara dengan satu atau dua mangkuk buncis yang sudah dimasak. 

photo
Sayuran hijau (Ilustrasi) - (Boldsky)

Gandum utuh

Guna mencegah Alzheimer, Bredesen menyarankan untuk menghindari karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau pasta. Pasalnya, jenis makanan itu diasosiasikan dengan sindrom metabolik yang bisa menambah risiko Alzheimer. Sebagai gantinya, pilih sereal, roti, atau pasta dengan gandum utuh. 

 

Daging unggas

Penyuka daging bisa menggantikan daging merah dengan opsi yang lebih sehat, yakni daging unggas seperti ayam, kalkun, atau burung. Pilihan ini lebih ringan dan mengandung lebih sedikit lemak jenuh. Dalam sepekan, konsumsi ideal adalah dua atau lebih sajian, yang masing-masing seberat tiga ons. 

 

Ikan

Dibandingkan daging, ikan memuat lebih banyak vitamin, sekaligus lebih sedikit kadar kolesterol. Akan tetapi, cermati jenis ikan yang dipilih, yang sebaiknya tidak mengandung kadar merkuri tinggi. Salah satu opsinya adalah salmon yang kaya asam lemak omega-3 yang menurunkan risiko Alzheimer. 

 

Kacang-kacangan

Menyantap lima sajian kacang-kacangan dalam sepekan, yang masing-masing setara dengan 1,5 ons bakal membuat perbedaan signifikan. Kacang kaya polifenol yang menekan risiko demensia. Sebagai alternatif, bisa juga menyantap selai kacang yang dioleskan pada roti. 

 

Minyak zaitun

Lemak baik dalam minyak zaitun sangat menunjang kesehatan otak. Jenis minyak ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang mendukung terjadinya ketosis (proses metabolisme ketika tubuh membakar lemak untuk mencukupi kebutuhan energi), guna meningkatkan fungsi otak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement