REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama mitra program kemaslahatan di hari raya Idul Adha menyalurkan 50 hewan qurban berupa sapi. Penyaluran hewan qurban itu bersinergi dengan Lazismu. Program kemaslahatan BPKH tersebut untuk meringankan beban masyarakat yang ada di Indonesia saat wabah virus Corona masih belum pasti kapan berakhirnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Hilman Latief menyampaikan rasa bahagia, dan mengucapkan terima kasih kepada BPKH, atas kerjasama ini di dalam menyalurkan hewan kurban ke berbagai provinsi di Indonesia. "Lazismu dapat amanah ini dari BPKH untuk menyalurkan 50 ekor sapi di seluruh Indonesia," tuturnya dalam siaran pers, Senin (3/8).
Hilman menambahkan, semua sapi itu telah disalurkan ke berbagai provinsi antara lain di Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau Jambi dan seterusnya, kecuali Lampung dan Aceh. Selain itu, juga didistribusikan ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.
Hal ini, lanjut Hilman, menjadi bagian tugas Lazismu, untuk bisa mendistribusikan hewan dan daging qurban ke daerah-daerah tertentu yang jadi target. Alhamdulillah tim Lazismu sudah solid, sambungnya. Lazismu juga mengusung isu "Green Qurban" yang daging qurban itu akan dikemas menggunakan wadah yang ramah lingkungan.
"Jadi daging qurban itu, kemasan-kemasannya terbuat dari bahan-bahan yang bisa diterima oleh alam, maksudnya tidak gunakan banyak plastik, tetapi dengan kotak- kotak yang terbuat dari bambu, daun-daunan dan jenis lainnya, sehingga konsepnya kita lebih ramah lingkungan, dan itu yang dikerjasamakan bersama BPKH," ujarnya.
Hilman menuturkan, melalui program Qurban Untuk Ketahanan Pangan yang diusung Lazismu ini, masyarakat dari berbagai pelosok bisa merasakan manfaat dana kemaslahatan. Lazismu adalah mitra utama dana kemaslahatan BPKH yang sudah dua tahun ini bersinergi menyalurkan dana kemaslahatan.
Sinergi yang pertama, lanjut Hilman, adalah program bantuan kesehatan untuk bencana gempa bumi dan tsunami Palu. Dana kemaslahatan bersumber dari nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU). "Maksudnya nilai manfaat DAU, dipergunakan untuk pengeluaran kegiatan kemaslahatan umat Islam," katanya.
Hilman menambahkan, selain pelayanan ibadah haji, kegiatannya antara lain seperti pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, ekonomi umat, pembangunan sarana dan prasarana ibadah.