Senin 03 Aug 2020 11:36 WIB

Adatapsi Baru Moda Transportasi Darat di Sulteng

Dishub Sulteng harap adaptasi baru akan membuat moda transportasi kembali bangkit.

Covid-19 (ilustrasi). Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan moda transportasi angkutan darat di daerah itu sudah memasuki yang namanya adaptasi baru sejak 1 Agustus 2020.
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi). Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan moda transportasi angkutan darat di daerah itu sudah memasuki yang namanya adaptasi baru sejak 1 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan moda transportasi angkutan darat di daerah itu sudah memasuki yang namanya adaptasi baru sejak 1 Agustus 2020. "Kita berharap dengan kebijakan adaptasi baru, moda transportasi akan kembali bangkit setelah cukup lama terpuruk akibat masa pandemi Covid-19," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan, Keselamatan dan Perkerataapian Dinas Perhubungan Provinsi Sulteng, Sumarno di Palu, Senin (3/8).

Ia mengatakan pemerintah telah memberlakukan adaptasi baru transportasi di daerah-daerah, termasuk di Sulteng. Adatapsi baru dimaksud, kata dia, moda transportasi angkutan umum, khusus darat sudah dibuka penuh setelah sebelumnya melalui tahapan I,II dan III.

Baca Juga

Sekarang ini masuk tahapan IV yang artinya sudah dibuka penuh akses transportasi. Namun, pemerintah tetap masih membatasi untuk seluruh angkutan kota dalam provinsi dan angkutan kota antarprovinsi, tetap masih dibatasi 70 persen dari kapasitas yang ada.

"Kecuali untuk kendaraan-kendaraan pribadi tidak dibatasi," katanya seraya menambahkan hal itu sesuai dengan teleconference. antrara Dirjen Perhubungan Laut dengan seluruh Dinas Perhubungan di daerah-daerah yang berlangsung beberapa waktu lalu. Dirjen Perhubungan Laut saat itu menegaskan bahwa pemerintah mulai 01 Agustus 2020 membuka penuh akses moda transportasi untuk pemulihan ekonomi di Tanah Air.

Akan tetapi, ditegaskan pula meski sudah dibuka penuh, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi semua pihak. Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi selama ini, para pemilik angkutan umum di daerah itu sangat mematuhi protokol kesehatan dan juga pembatasan mengangkut penumpang.

Bahkan, kata dia selama ini,rata-rata kursi yang terisi tidak mencapai kuota pembatasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Ini membuktikan bahwa masyarakat masih khawatir untuk melakukan perjalanan, kecuali ada urusan atau keperluan yang mendesak.

"Tapi kalau hanya sekadar untuk melakukan mengunjungi keluarga atau orang tua di kampung, mereka lebih memilih untuk menunda perjalanan menunggu sampai kondisi benar-benar sudah aman," kata Sumarno.

Seorang pengamat transportasi, Syamsuddin menyambut positif kebijakan pemerintah terkait adatapsi baru moda transportasi di daerah. "Kita berharap moda transportasi akan kembali seperti sebelumnya. Artinya bisa bakit secepatnya dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19," kata dia.

Dia juga berharap protokol kesehatan tetap mendapat perhatian semua pihak, karena virus corona belum juga hilang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement