Senin 03 Aug 2020 23:51 WIB

Khofifah Dorong Masyarakat Pakai Produk Dalam Negeri

Penggunaan produk dalam negeri dinilai bermanfaat bantu pulihkan ekonomi RI.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong kepada masyarakat setempat untuk menggunakan produk dalam negeri. Langkah ini sebagai salah satu strategi konkret pemulihan ekonomi Indonesia akibat wabah Covid-19.

"Dalam situasi serba sulit seperti ini, kalau bukan kita yang beli lantas siapa. Jangan sampai produk merek asing terus-terusan menguasai pasar dalam negeri. Kita harus bangga buatan Indonesia," kata Khofifah di sela mengunjungi Pabrik Sepeda Polygon di Buduran, Sidoarjo, Senin.

Baca Juga

Ia mengemukakan, mencintai produk buatan Indonesia, harus dimulai dari diri sendiri. Setelahnya, kemudian ditularkan semangat cinta barang-barang Indonesia kepada teman, sahabat, rekan kerja, saudara, melalui media. "Rekomendasikan jika barang buatan Indonesia tersebut tidak kalah bagus dengan buatan asing," ujarnya.

Khofifah menilai, kualitas produk merek lokal tidak kalah dengan merek asing. Bahkan, produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan eksis hingga kini mulai dari tekstil, makanan, elektronik, hingga komputer.

Khofifah sendiri mengaku hampir semua produk yang digunakan dirinya adalah produk lokal. Dicontohkan Khofifah, pakaian yang digunakannya sehari-sehari kebanyakan adalah batik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. "Saya punya banyak koleksi batik dan songket dari berbagai daerah di Indonesia khususnya dari Jawa Timur. Songket Kediri dan Lamongan sangat berkualitas," ujarnya.

Khofifah menyebut UMKM adalah salah satu sektor yang merasakan dampak berat akibat pandemi. Maka dari itu dengan membeli produk lokal maka akan mendorong UMKM untuk tetap berproduksi dan berkembang.

Pemprov Jatim sendiri tengah mendorong agar sektor UMKM bisa segera beradaptasi di era new normal ini mengingat pandemi berdampak pada perubahan segmentasi pasar. "Kita juga berpacu dengan waktu. Saat ini Pemprov Jatim terus melakukan penguatan-penguatan pondasi agar mereka (UMKM) tidak gagap go online dan mampu bersaing dengan produk-produk dari daerah lain dan luar negeri. Selain stimulus ataupun bantuan permodalan," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan jika pabrik sepeda Polygon ini memiliki pasar ekspor seperti Amerika, Inggris, Jepang, Australia. "Namun selama pandemi ini masih memiliki kendala bahan baku ban dan juga rantai yang masih harus impor," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement