REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah kapal gugus tugas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang berlabuh di pelabuhan Beirut, rusak, Selasa (4/20). Beberapa penjaga perdamaian angkatan laut UNIFIL terluka dan mengalami komdisi serius.
"UNIFIL mengangkut para penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis," kata pernyataan lembaga tersebut.
UNIFIL saat ini sedang menilai situasi, termasuk skala dampak pada personilnya. Mereka siap untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pemerintah Lebanon setelah peristiwa tersebut.
Ledakan besar terjadi di pelabuhan Beirut pukul 18.02 waktu Setempat. Lokasi pelabuhan berdekatan dengan Downtown Beirut, dekat pusat ledakan.
Wilayah yang terjadi ledakan terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak. Ada dugaan pemicu ledakan berasal dari tempat penyimpanan tersebut.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi seputar pemicu ledakan dan jumlah korban jiwa. Hanya saja, Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettaneh l, mengatakan ratusan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit. Hanya saja, masih banyak warga terperangkap di rumah-rumah yang rusak.
Media Lebanon LBCI mengutip Hotel Dieu Hospital di Beirut, mengatakan, mereka merawat lebih dari 500 orang dan tidak dapat menerima lebih dari itu. Puluhan orang yang terluka perlu operasi dan membutuhkan sumbangan darah.