Kamis 06 Aug 2020 17:44 WIB

Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Direspons Positif Publik

Tim masih membuka pendaftaran relawan dengan target 1.620 orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Manajer Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Inovasi dan Kerjasama FK Unpad Profesor Kusnandi Rusmil menyampaikan pemaparan saat jumpa pers uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Penddikan (RSP) Unpad, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tim mendapat respons positif dari masyarakat terkait uji klinis calon vaksin Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Manajer Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Inovasi dan Kerjasama FK Unpad Profesor Kusnandi Rusmil menyampaikan pemaparan saat jumpa pers uji klinis vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Penddikan (RSP) Unpad, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tim mendapat respons positif dari masyarakat terkait uji klinis calon vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 800 orang sudah terdaftar menjadi relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 yang akan dimulai 11 Agustus 2020 mendatang. Relawan tersebut, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial, yang akan disuntikan vaksin buatan Sinovac Biotech.

Baca Juga

Menurut Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Kusnandi Rusmil, tim mendapat respons positif dari masyarakat terkait uji klinis calon vaksin Covid-19. Hal tersebut, terbukti dengan banyaknya pendaftar yang berminat untuk menjadi relawan.

Namun, kata dia, tak semua relawan lolos dalam seleksi yang dilakukan tim Unpad. Karena persyaratan yang harus dipenuhi salah satunya yakni warga Kota Bandung, Jawa Barat.

"Alhamdulillah respons publik sangat bagus," ujar Kusnandi di FK Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8).

Kusnandi mengatakan, banyak tenaga medis termasuk dokter yang mengajukan diri untuk menjadi relawan. Namun, tim menolak karena lokasi tenaga medis tersebut berada diluar Kota Bandung. Sehingga, dinilai cukup sulit untuk melakukan proses pemantauan yang berlangsung selama enam bulan.

"Penelitian ini akan ada lima kali datang, khawatirnya nanti mereka ada keperluan mendadak itu akan menjadi sulit. Jadi yang dianjurkan dan diterima itu dari Kota Bandung. Maksudnya itu supaya kita gampang memantau" kata Kusnadi menjelaskan.

Kusnandi pun memastikan, proses pendaftaran bagi relawan masih berlanjut selama dua bulan sejak Juli hingga Agustus ini. Karena, tim penliti masih kekurangan jumlah relawan dari target 1.620 orang.

"Kami sekarang masih membuka pendaftaran selama dua bulan (Juli-Agustus). Uji klinis akan dimulai nanti tanggal 11 (Agustus) di enam tempat yang sudah kita tentukan," kata Kusnadi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement