Jumat 07 Aug 2020 09:53 WIB

IHSG Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Bantuan Pemerintah

Bantuan tunai bagi pekerja dan pembelian SUN oleh BI memberi sentimen positif.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di dekat layar Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada Jumat (7/8) berpotensi menguat seiring sentimen positif dari dalam negeri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Karyawan melintas di dekat layar Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada Jumat (7/8) berpotensi menguat seiring sentimen positif dari dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariasi pada perdagangan Jumat (7/8). IHSG melemah sebesar 0,27 persen ke level 5.164,08 setelah sebelumnya dibuka menguat di zona hijau. 

Baca Juga

Kepala riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri. 

Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana Komite PEN memastikan pemerintah akan memberi Bantuan Langsung Tunai senilai Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan kepada 13,8 juta pekerja bukan PNS dan BUMN yang memiliki setara gaji dibawah Rp5 juta per bulan.

"Kami melihat stimulus baru pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat masih dapat memberi sentimen positif  hingga akhir pekan ini," kata Suria, Jumat (7/8).

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga melakukan private placement atas Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 82,1 triliun. Langkah BI tersebut sebagai bagian dari program burden sharing pembiayaan public goods yang mencapai Rp 397,56 triliun.

Sentimen dari luar negeri, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) semalam kembali menunjukan perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja.

"Angka Jobless Claims mingguan periode 1 Agustus turun ke level 1,2 juta jiwa dari yang sebelumnya 1,4 juta jiwa. Ini lebih baik dari ekpektasi pasar," kata Suria.

Di sisi lain Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga di level 0,1 persen. Langkah ini mendorong kembali penguatan poundsterling terhadap dolar AS yang tengah terjadi sejak awal Juli lalu.

Perdagangan pasar saham AS ditutup menguat, dengan S&P 500 menguat naik 0,64 persen, Dow Jones menguat naik 0,64 persen, dan naik Nasdaq satu persen. Sementara itu, pagi ini bursa regional Nikkei dan Kospi bergerak fluktuatif masing-masing -0,19 persen dan +0,76 persen. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement