Jumat 07 Aug 2020 12:52 WIB

Lab dan Mesin PCR Memadai, Jabar Terkendala SDM

Kurangnya SDM di labolatorium Jabar jadi kendala tes swab

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) pada laboratorium di Jawa Barat menjadi kendala dalam melaksanakan metode swab test atau PCR (polymerase chain reaction). Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, hal tersebut mengakibatkan hasil pemeriksaan sample tes terlambat keluar.

"Kita punya 27 laboratorium di Jabar hanya kendalanya masalah SDM," ujar Daud, Kamis (6/8).

Daud mengatakan, setiap SDM di laboratorium membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan analisis. Selain itu, kadang kala laboratorium tersebut libur pada Ahad.

"Nah ini yang menjadi kendala," katanya.

Kendati begitu, Daud mengklaim, setiap laboratorium di Jabar rata-rata dapat melakukan 5-6 ribu pemerikasan dalam satu pekan. Ia berharap, dapat mencapai target yang sesuai dengan petunjuk WHO dalam melaksanakan tes PCR. Daud mengatakan, petunjuk dari WHO yaitu melalukan tes pada 1 per 1000 jumlah penduduk per pekan. Artinya untuk di Jabar sekitar 50.000 tes PCR per pekan.

"Saya punya informasi, Jabar punya stok 150.000 lebih alat PCR. Jadi untuk tiga pekan ke depan, per pekannya 50.000 tes," katanya.

Dengan jumlah laboratorium di Jabar,  Daud optimis target tersebut akan tercapai. Terlebih, ada pula usulan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mendapatkan aspirasi dari rumah sakit dan laboratorium swasta untuk terlibat.

"Mereka menawarkan diri untuk bisa menjadi lab yang dimanfaatkan oleh pemerintah. Nanti akan dintentukan skemanya seperti apa. Karena untuk menyikapi Covid-19 ini semua pihak harus bekerjasama," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement