Jumat 07 Aug 2020 17:06 WIB

Disdik Jabar Prediksi 20 Persen yang Bisa Buka Sekolah 

Selain zoba hijau, ada juga syarat lain yang harus dipenuhi sekolah agar bisa tatap m

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah murid antre mencuci tangannya sebelum memasuki ruang kelas di SD N Negeri 6, Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah setempat memberikan izin kepada enam sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka selama satu bulan.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah murid antre mencuci tangannya sebelum memasuki ruang kelas di SD N Negeri 6, Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah setempat memberikan izin kepada enam sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka selama satu bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, terus mematangkan persiapan pembukaan sekolah di zona hijau. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi, awalnya ada 297 kecamatan yang masuk zona hijau. Namun, sekarang menjadi 228 kecamatan yang masuk dalam zona hijau. 

Hingga saat ini kecamatan di zona hijau tersebut belum pernah terjadi kasus. "Hari ini, kami verifikasi. Karena kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah ada indikator yang lain. Jadi, syaratnya bukan hanya zona hijau saja," ujar Dedi kepada wartawan, saat Konferensi Pers di Gor Saparua, Jumat (7/8).

Dedi menjelaskan, selain sekolah tersebut harus berada di zona hijau, ada juga syarat lain yang harus dipenuhi oleh sekolah. Yakni, akan melihat dari konektivity internet di kawasan sekolah tersebut. Kalau bagus, maka tak perlu tatap muka. 

Disdik Jabar akan mengutamakan pembukaan sekolah di lokasi daerah tempat tinggal siswa yang berada ada di blank spot internet. Hal ini, menjadi pertimbangan yang utama. Selain itu, kegiatan belajar setiap sekolah maksimal harus 4 jam. 

Dedi mengatakan, Disdik Jabar akan memverifikasi 11 daftar ceklis yang telah ditetapkan. Ke 11 indikator tersebut, di antaranya dari mulai protokol kesehatan hingga izin orang tua. 

"Nah, yang sekolah di 228 kecematan ini belum tentu semuanya bisa tatap muka. Karena, dua pekan akan di verifikasi. Kami prediksi, paling yang lolos verifikasi 20 persen dari 228 kecamatan itu," paparnya.

Hal lain yang harus dipertimbangkan untuk sekolah tatap muka, menurut Dedi, dengan melihat kondisi kelas, displin dalam menggunakan masker, dan batas usia guru serta kegiatan ekskul belum boleh ada di sekolah.

"Bagi kami, keselamatan dan kesehatan anak didik yang utama. Minggu depan akan tes PCR untuk guru-guru di sekolah zona hijau tersebut," katanya.

Sementara menurut Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat, Dr Bony Wiem Lestari, status kecamatan berzona hijau di Jabar pada 26 Juli 2020, ada 247 kecamatan. Namun pada tanggal 5 Agustus turun menjadi 228 kecamatan. Presentasenya, kecamatan zona hijau di Jabar ada 36 persen.

"Ada 7 kabupaten yang presentase kecamatan zona hijau di atas 50 persen," katanya.

Ketujuh kecamatan itu, kata dia, adalah Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang, Garut, Ciamis, Cianjur dan Majalengka. 

"Kami masih melakukan analisis lebih lanjut terkait persiapan pembukaan sekolah. Yakni, melihat sarana dan prasana, koneksi internet dan lain-lain," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement