REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pejabat tinggi kesehatan Australia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 kemungkinan akan tersedia dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
"Kecil kemungkinan vaksin Covid-19 akan tersedia dalam enam bulan. Kemungkinan besar vaksin baru tersedia dalam 12 sampai 18 bulan mendatang," kata Kepala Departemen Kesehatan Victoria Brett Sutton seperti dikutip oleh harian Sydney Morning Herald.
Pada Selasa, Australia melaporkan 353 kasus baru Covid-19 dan 331 di antaranya dilaporkan di Victoria. Victoria adalah negara bagian paling terdampak dengan 19 kematian harian selama dua hari berturut-turut.
Negara bagian itu telah menetapkan Status Darurat Bencana dengan pemberlakuan karantina wilayah tahap IV di ibu kotanya, Melbourne. Sejauh ini, Australia melaporkan 21.750 kasus Covid-19 dan 332 kematian.
Pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 736.200 nyawa di 188 negara dan wilayah sejak virus itu pertama kali diidentifikasi di China Desember lalu.
Amerika Serikat, Brasil, India, dan Rusia saat ini adalah negara yang paling terkena dampak virus korona di dunia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University di AS, lebih dari 20 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dan 12,28 juta sudah dinyatakan pulih.