Kamis 13 Aug 2020 01:22 WIB

Tim Sigab Daqu Bantu Warga Terdampak Erupsi Sinabung

Bantuan yang diberikan berupa relawan dan sembako.

Suasana Desa Ndeskati, 5 KM dari kaki Gunung Sinabung, Senin (10/8). Sebanyak 260 Kepala Keluarga dihidup di sana.
Foto: Dok PPPA Daarul Quran.
Suasana Desa Ndeskati, 5 KM dari kaki Gunung Sinabung, Senin (10/8). Sebanyak 260 Kepala Keluarga dihidup di sana.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pada Senin (10/8), Tanah Karo kembali dihujani debu vulkanik dan material lainnya dari kawah Gunung Sinabung. Setelah awalnya warga sudah dikagetkan dengan letusan pertama yang mengakibatkan turunnya lumpur pada Sabtu (8/8) lalu pukul 02.00 dini hari. Atas kejadian itu, warga diminta untuk berhati-hati.

Tepatnya di Desa Ndeskati yang letaknya 5 KM dr kaki Gunung Sinabung. Sebanyak 260 KK hidup di sini. Menggantung hidup dengan mata pencaharian sebagai petani kebun. Lalu saat letusan itu terjadi, mereka hanya mengharap bantaun datang dari pemerintah dan lembaga sosial.

Baca Juga

Hal ini yang menarik serta PPPA Daarul Qur'an Medan untuk turut hadir dengan membawa relawan Siaga Bencana (Sigab) dan bantuan sembako. Sebelum kemudian turun ke lokasi yang termasuk zona merah ini. Jarak yang dekat antara Desa dan Gunung Sinabung ternyata tak membuat warga di sini mau mengungsi. Justru warga dari desa lainnya yang kadang datang untuk mengungsi di sini.

Suasana erupsi itu, Dewi Sartika Sembiring selaku Kepala Desa Ndeskati mengatakan, "Semua sedang berada di rumah masing-masing saat itu. Karena suasana mendadak gelap dikepung asap. Suara letupannya terdengar sekitar setengah jam lamanya."

Terlihat beberapa relawan dan para abdi negara juga turun untuk ikut datang membersihkan jalanan yang berdebu. Meski sudah sempat dibersihkan, namun tebalnya debu memerlukan bantuan mobil damkar untuk kembali membersihkan jalanan.

Warga tidak bisa ke ladang untuk sementara. Kol, kentang, cabai, brokoli tak lagi bisa dipanen. Mengharap hujan untuk turun dan membersihkan perkebunan mereka. Barulah akan terlihat hijaunya sayur di ladang mereka. Namun, tak lama berselang huja pun turun dan menyapu debu menutupi asrinya desa itu.

Celetukan "belum selesai masalah covid, sudah ada lagi permasalahan Sinabung," pun terdengar dari warga yang bersedih dengan kondisi ini. Harapannya, keluhan seperti itu akan berubah menjadi ucapan syukur, karena Allah masih berikan kesehatan dan keselamatan warga.

Kehadiran Tim Sigab PPPA Daarul Qur’an Medan ditutup dengan penyerahan sembako dan masker yang diterima oleh Rahmat Sitepu. “Mohon doa dari sahabat sekalian untuk saudara kita di sana. Semoga Allah merahmati kita semua dengan kasih sayangnya,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Medan, Faisal Azhar Harahap,

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement