REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Minat dan partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian beberapa tahun terakhir terus menurun, namun belakangan ini dengan adanya wabah Covid-19 geliat pertanian cukup meningkat dengan gencarnya kampanye ketahanan pangan.
Sebanyak 9 orang mahasiswa IPB yang sedang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di di Desa Berdaya Pamoyanan yang merupakan salah satu lokasi pemberdayaan Rumah Zakat, berusaha membuat edukasi pertanian kepada para pemuda sebagai upaya untuk menumbuhkan minat dan partisipasi di bidang pertanian. "Edukasi yang kami berikan adalah bimbingan dan pendampingan, selama beberapa minggu ini kami melakukan praktek di lokasi BUMMAS Markaz Domba," kata Ratu, salah satu Mahasiswa IPB, Senin(10/8).
"Ada lima program yang kami praktekan yaitu Vermicompost (pembuatan pupuk dengan melibatkan cacing tanah), verticultur, budikdamber, gemah rempah (kegiatan menanam tanaman herbal) dan pembuatan jamu kunyit asam," kata Ratu.
"Sangat bermanfaat dan menyenangkan, karena konsep pertaniannya sederhana meskipun kita tidak punya lahan yang luas juga kita tetap bisa menanam," kata Aden Dicky salah satu peserta yang mengikuti kegiatan KKN mahasiswa IPB ini.
"Kami sangat terbantu dengan adanya Mahasiswa IPB yang melakukan KKN di Desa Berdaya Pamoyanan ini, karena program ini sejalan dengan program Ekonomi Agro yang kami kembangkan disini," kata Elan Jaelani, Relawan Rumah Zakat.
Pendampingan Pertanian yang dilakukan ini dengan menggunakan pendekatan Visual, Auditorial dan Taktual Learning, ketiga pendekatan tersebut dua media pembelajaran, edukasi pertanian yang diberikan pun dengan konsep ramah lingkungan. Hasil dari program Edukasi Pertanian ini yaitu terbentuknya kesadaran masyarakat khususnya para pemuda untuk mengembangkan pertanian,sekaligus menjadi role model.