Jumat 14 Aug 2020 04:30 WIB

Mungkinkah Menambah Massa Otot dan Bakar Lemak Bersamaan?

Menambah beban secara bertahap diyakini bisa membakar lemak dan menambah massa otot

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung berolah raga angkat beban sambil menggunakan masker di salah satu pusat kebugaran di Kota Blitar, Jawa Timur,. Menambah beban secara bertahap diyakini bisa membakar lemak dan menambah massa otot
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pengunjung berolah raga angkat beban sambil menggunakan masker di salah satu pusat kebugaran di Kota Blitar, Jawa Timur,. Menambah beban secara bertahap diyakini bisa membakar lemak dan menambah massa otot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menambah massa otot dan membakar lemak kerap dianggap sebagai dua tujuan yang saling bertolak belakang. Tak heran bila banyak orang yang mengira mereka hanya bisa memilih satu di antara keduanya saat berolahraga.

Anggapan ini muncul karena penambahan massa otot membutuhkan surplus kalori. Artinya, kalori yang masuk melebihi kalori yang dibutuhkan dalam keseharian.

Sebaliknya, membakar lemak membutuhkan defisit kalori. Artinya, kalori yang masuk lebih sedikit dari kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

Yang jarang diketahui, ada beberapa situasi yang memungkinkan terjadinya penambahan massa otot dan pembakaran lemak dalam satu waktu. Salah satunya adalah pada orang kegemukan atau obesitas.

Hal ini diketahui dalam sebuah studi yang melibatkan petugas kepolisian yang gemuk. Para petugas kepolisian ini diminta untuk melakukan sebuah program latihan ketahanan baru. Dalam waktu 12 pekan, para anggota kepolisian ini berhasil mengurangi 9,3 pon lemak sekaligus menambah massa otot sebanyak 8,8 pon.

Akan tetapi, menambah massa otot dan membakar lemak sekaligus tak hanya bisa dilakukan oleh orang yang gemuk. Orang-orang dengan berat badan yang sehat pun bisa melakukan body recomposition atau menambah massa otot dan membakar lemak sekaligus.

"Ada cukup banyak literatur yang menunjukkan fenomena body recomposition ini pada individu-individu yang terbiasa latihan ketahanan," jelas peneliti dalam Strength and Conditioning Journal, seperti dilansir JOE.

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk melakukan body recomposition pada orang dengan berat badan sehat yang terbiasa berolahraga. Salah satunya adalah dengan melakukan latihan ketahanan progresif. Dalam latihan ini, individu dapat menambah beban secara bertahap ketika melakukan latihan angkat beban.

Cara yang kedua adalah melalui asupan gizi berbasis bukti ilmiah. Individu yang ingin melakukan body recomposition bisa mengatur asupan kalori sesuai kebutuhan, yaitu surplus kalori di hari-hari berolahraga dan defisit kalori di hari-hari tidak berolahraga. Selain itu, tidur yang cukup juga dibutuhkan untuk bisa mencapai body recomposition. Tidur yang cukup memberikan manfaat dalam pemulihan otot dan produksi hormon. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement