Sabtu 15 Aug 2020 20:45 WIB

CDC AS: Pedoman Isolasi tak Siratkan Orang Kebal Corona

CDC membantah laporan media yang seolah menyebut orang kebal dari infeksi ulang.

Virus corona (ilustrasi). CDC mengatakan, data terkini hanya menunjukkan bahwa tes ulang seseorang dalam tiga bulan setelah infeksi awal tidak diperlukan, kecuali orang tersebut mengalami gejala Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). CDC mengatakan, data terkini hanya menunjukkan bahwa tes ulang seseorang dalam tiga bulan setelah infeksi awal tidak diperlukan, kecuali orang tersebut mengalami gejala Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan pedoman terbaru soal isolasi. Pada Jumat (14/8) sore, CDC mengatakan bahwa pedoman soal isolasi tidak menunjukkan bahwa seseorang tidak akan tertular virus corona lagi.

"Bertentangan dengan laporan media saat ini, sains ini tidak menyiratkan bahwa seseorang kebal untuk terinfeksi kembali SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dalam tiga bulan setelah infeksi," menurut pernyataan CDC di situs miliknya.

Baca Juga

CDC mengatakan, data terkini hanya menunjukkan bahwa tes ulang seseorang dalam tiga bulan setelah infeksi awal tidak diperlukan, kecuali orang tersebut mengalami gejala Covid-19. Gejala itu tidak bisa dikaitkan dengan penyakit lain.

Pada 3 Agustus, CDC memperbarui pedoman isolasi berdasarkan sains terbaru tentang Covid-19 yang memperlihatkan bahwa hasil tes corona seseorang masih bisa positif sampai tiga bulan kemudian. Akan tetapi, orang yang mengalami infeksi berulang tidaklah menular.

"Orang yang mengidap Covid-19 harus diisolasi setidaknya 10 hari setelah timbulnya gejala dan sampai 24 jam setelah demam mereka mereda tanpa mengonsumsi obat penurun panas," kata CDC.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement