REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Salimah dan 10 organisasi perempuan Indonesia lainnya bersepakat mendirikan koalisi untuk membela kemerdekaan Palestina. Koalisi Perempuan Indonesia untuk al-Quds dan Palestina (KPIQP) diresmikan pada Senin (17/8) malam, dihadiri 160 wakil dari berbagai ormas dan lembaga perempuan.
Selain Salimah, organisasi yang tergabung dalam KPIQP sekaligus menjadi pendiri koalisi ini adalah Wanita Al Irsyad, Muslimat Matlaul Anwar, Almuslimat Al-Wasliyah, Muslimat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Wanita PUI, Wanita PERTI, Wanita Islam, IGRA Nasional, Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpind), dan Adara Relief International.
"Pendirian KIPQP bertujuan untuk mendukung upaya kemerdekaan Palestina. Secara khusus KPIQP berdiri untuk menyuarakan pandangan perempuan Indonesia secara lebih terbuka dan efektif di tataran global dalam mengemban misi perdamaian dunia serta kemerdekaan al-Quds dan Palestina," demikian kutipan siaran pers yang diterima.
Dibentuknya KPIQP sejalan dengan pesan Presiden pertama RI, Soekarno, yang menyatakan, "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel."
Dalam pertemuan disepakati penunjukan Nurjanah Hulwani, S.Ag., M.E. sebagai Ketua KPIQP. Nurjannah sendiri dikenal sebagai tokoh perempuan yang membaktikan dirinya untuk perjuangan anak dan perempuan Palestina.
"Saya bersyukur inisiatif ini mendapat respon yang baik dari ormas dan lembaga perempuan yang mau bersama-sama bergandengan tangan untuk membantu anak-anak dan perempuan Palestina yang sudah lebih dari 70 tahun hidup dengan penderitaan. Semoga kehadiran koalisi ini bisa mewakili suara perempuan Indonesia untuk membantu menghentikan penderitaan anak-anak dan perempuan Palestina," ungkap Nurjannah.
Sementara itu, Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati menyampaikan bahwa Salimah mendukung dan turut menjadi pendiri Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina di HUT RI ke 75 karena perjuangan KPIQP sejalan dengan visi Salimah yaitu memperjuangkan keselamatan dan peningkatan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga.
"Bentuk dukungan ini merupakan manifestasi dari rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah kepada bangsa Indonesia. Dan salah satu bentuk syukur kita adalah dengan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina yang telah direnggut selama puluhan tahun," ujar Etty.
Dalam deklarasi KPIQP yang berlangsung secara online, hadir pula Sekretaris Jenderal Global Woman Coalition for al-Quds and Palestine (GWCQP), dr. Fauziah Moch. Hasan, dan Wakil Sekjen, Rabab Awad.
Dalam sambutannya, Awad menyampaikan pesan, "Koalisi perempuan yang terdiri dari ormas dan lembaga perempuan ini memiliki andil yang sangat besar. Dengannya kita akan mampu memobilisasi dan menggerakkan perempuan Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina."
"Melalui berbagai proyek, program, dan seminar untuk mendukung perempuan-perempuan penjaga Masjidil Aqsa di Kota Al Quds, Gaza dan pengungsian. Saudari-saudari Anda di Palestina menantikan Anda. Kita semua yakin, perempuan Indonesia dengan kapasitasnya yang istimewa mampu melakukan perubahan dan memberikan kontribusi nyata. Kita semua dengan izin Allah berada di jalan kemenangan dan kemerdekaan."