REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Demokrat secara resmi mencalonkan Joe Biden sebagai calon presiden pada Selasa (18/8). Pengumuman ini pun langsung mendapatkan serangan dari pihak Donald Trump yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua.
Trump menyebut Biden radikal dan ekstrem terkait rencananya soal imigran. Dia menggambarkan sosok pesaingannya tersebut sebagai boneka agitator sayap kiri.
Sedangkan juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengatakan pencalonan Biden berarti pengawasnya dari kiri radikal. Bukti itu terlihat dengan pencalonan dan dia secara resmi bertanggung jawab.
Konvensi Nasional Partai Republik sebagian besar akan dilakukan secara virtual dan berlangsung pada pekan depan. Trump akan memberikan pidato di Gedung Putih, meskipun ada kritik bahwa dia mempolitisasi kediaman presiden.
Sementara, Konvensi Nasional Partai Demokrat berlangsung selama empat hari sejak Senin dan akan ditutup pada Kamis (18-21/8). Konvensi ini pun berjalan sebagian besar virtual karena pandemi virus korona.
Delegasi dari seluruh negeri memberikan suara dari jarak jauh untuk mengonfirmasi Biden sebagai calon presiden. Sedangkan wakil presiden yang diajukan Biden, jatuh kepada senator perempuan Kamala Harris.