REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong objek wisata yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menerapkan gerakan bersih, indah, sehat, dan aman (BISA). Gerakan tersebut harus dipraktikkan untuk menyambut adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19.
Saat ini, hampir semua destinasi wisata mulai dibuka. "Untuk memberikan jaminan keamanan wisatawan maka semua objek wisata didorong untuk menerapkan Gerakan BISA," kata Pelaksana Harian Direktur Kelembagaan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hendri Noviandri di Kudus, Kamis (20/8).
Untuk mendukung Gerakan BISA, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan bantuan stimulus. Mulai dari tempat mencuci tangan, cairan pembersih tangan, alat penyemprot beserta cairan disinfektan, serta peralatan lain untuk bersih-bersih. Dengan adanya Gerakan BISA yang mulai diluncurkan di objek wisata Taman Ria Colo, Kecamatan Dawe, Kudus, diharapkan objek wisata lainnya juga menerapkan hal yang sama.
Hendri mengatakan hal terpenting pada era pandemi Covid-19 seperti sekarang yaitu semua pengelola objek wisata harus sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Baik itu untuk pengelola maupun wisatawan, serta turut memberikan edukasi kepada wisatawan untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Protokol kesehatan yang dimaksud, mulai dari rajin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak fisik, serta menghindari kerumunan. Dia berharap semua sarana dan prasarana penunjang untuk penerapan protokol kesehatan diperbanyak untuk setiap objek wisata.
Selain Kudus, gerakan serupa juga akan digelar di salah satu objek wisata di Kabupaten Demak. "Harapannya, dunia wisata di Tanah Air kembali pulih karena penutupan objek wisata juga sangat dirasakan dampaknya oleh pelaku wisata," ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI Kiai Rojih Ubab Maimoen mengatakan Gerakan BISA juga diajarkan oleh agama Islam untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk keindahan. Bahkan, kata dia, Muslim yang hendak melaksanakan shalat juga diminta menyucikan diri dengan cara berwudhu.
"Mudah-mudahan Gerakan BISA memberikan manfaat dan diterima Allah SWT," ujarnya.
Plt Bupati Kudus M Hartopo mendukung Gerakan BISA dari Kemenparekraf karena demi menyongsong penerapan adaptasi kebiasaan baru di objek wisata di Kudus.
Dia berharap gerakan tersebut bisa menjadi semangat baru para pengelola objek wisata di Kudus untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.