Jumat 21 Aug 2020 18:34 WIB

Insentif Petugas Pemulasaraan Diselesaikan Pekan Depan

Insentif untuk petugas yang mengurus jenazah Covid-19 akan diselesaikan pekan depan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, menggunakan APD yang bertuliskan curhatan mereka, Kamis (20/8).
Foto: Dok. Petugas Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Soe
Petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, menggunakan APD yang bertuliskan curhatan mereka, Kamis (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah berkoordinasi dengan manajemen RSUD dr Soekardjo terkait belum cairnya insentif untuk petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Hasilnya, insentif untuk petugas yang mengurus jenazah pasien Covid-19 akan diselesaikan pekan depan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pembayaran insentif untuk petugas pemulasaraan sebenarnya bisa dilakukan dengan dua skema. Pertama, melalui pembiayaan jasa medik atau pembiayaan pelayanan langsung terkait Covid-19.

"Artinya, setiap pasien yang berobat bisa diklaim langsung oleh RSUD dr Soekardjo ke pusat. Biayanya diambil dari situ," kata dia, Jumat (21/8).

Selain itu, pembayaran bisa juga dikutsertakan ke pembiayaan insentif khusus untuk petugas kesehatan. Uus mengakui, insentif itu sifatnya khusus untuk tenaga kesehatan. Sementar, selama ini tenaga kesehatan hanya dipahami hanyalah dokter dan perawat. Menurut dia, hal itu bisa dikomunikasikan lebih lanjut.

Namun, ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soekardjo. "Sabtu besok kita akan bertemu dengan tenaga non nakes di RSUD, termasuk petugas pemulasaraan jenazah. Mudah-mudahan ada jalan keluar," kata dia.

Ia meminta para petugas pemulasaraan untuk bersabar menunggu cairnya insentif. Insentif untuk mereka bukan tidak terbayarkan, tapi butuh waktu untuk pembayarannya.

"Kita targetkan Senin bisa terselesaikan. Paling tidak pekan depan selesai," kata dia.

Sebelumnya, tim pemulasaraan jenazah Covid-19 RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya mengeluarkan isi hati mereka dalam baju hazmat yang mereka digunakan, pada Kamis dini hari. Ketika mereka sedang mengurus pemakaman jenazah salah satu pasien suspek Covid-19, baju mereka bertuliskan sejumlah kalimat curhat.

Dalam baju hazmat mereka, terdapat tulisan-tulisan seperti "KERJA TANPA UPAH", "KAPAN KAMI CAIR", "IRAHA (KAPAN) CAIR INSENTIF?, "PERHATIKAN KAMI", "ENGGAL CAIR HOYONG KAWIN (CEPAT CAIR MAU MENIKAH)". Tulisan-tulisan itu dibuat sebagai bentu protes lantaran insentif mereka selama menangani jenazah pasien Covid-19 belum juga cair.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement