REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus UBSI (Universitas Bina Sarana Informatika) melalui BEC (BSI Entrepreneur Center) sukses menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan pendampingan yang akan mewakili UBSI di ajang KIBM 2020.
KIBM adalah Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan kompetisi tersebut diselenggarakan untuk mendorong terciptanya wirausawan yang kreatif dan inovatif di era revolusi industri 4.0, serta membangun soft skill dengan baik.
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom pada, Kamis (13/8) mengusung topik Teknik Pembuatan Laporan Keuangan dan Proyeksi Keuangan. Acara itu menghadirkan dua nara sumber yang berkompeten yakni, Fuad Nur Hasan (Kepala BEC) dan Yulia.
Kegiatan bimbingan itu membahas tentang bagaimana cara menyusun Proyeksi Keuangan, kelemahan-kelemahan UMKM, Manajemen Keuangan, Modal Investasi/ Modal Tetap, Modal Kerja, Biaya, Menetapkan harga jual, Break Event Point, Rugi Laba, Laporan Kas Sederhana dan Lainnya.
“Kelemahan UMKM dari aspek keuangan tidak adanya pencatatan aktivitas sehingga hanya mengandalkan ingatan. Selain itu pengelolaan keuangan perusahaan juga bercampur dengan keuangan keluarga dan tidak dilakukannya evaluasi kondisi usaha sehingga tidak diketahui tingkat perkembangannya,” ujar Yulia dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Lebih lanjut, ia memaparkan manajemen keuangan yang merupakan semua aktivitias perusahaan dalam usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut secara efisien.
“Dalam mendapatkan modal usaha bisa dilakukan dengan modal investasi dan modal kerja,” tambah Yulia.
Kepala BEC, Fuad Nur Hasan berharap dengan adanya bimbingan dan pendampingan ini, diharapkan mahasiswa yang menjadi peserta KIBM 2020 bisa lolos semua dan dapat mewakili UBSI dengan sukses.